Hukum

Diduga Dicuri Saat Tidur, Uang Puluhan Juta dan Emas Milik Warga SAD Hilang di RSUD Hamba Muara Bulian

0

0

matajambi |

Sabtu, 26 Apr 2025 09:20 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Caption Gambar

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

Beri BATANGHARI, MATAJAMBI.COM – Seorang anggota masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) yang berasal dari Desa Padang Kelapa, Kecamatan Maro Sebo Ulu, Kabupaten Batanghari.

Mereka harus menerima kenyataan pahit setelah tas selempang miliknya yang berisi uang tunai bernilai puluhan juta rupiah beserta barang berharga lainnya raib di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hamba Muara Bulian.

Kejadian pilu ini terjadi saat korban tengah menjenguk keluarganya yang sedang dirawat di rumah sakit tersebut pada Jumat malam, 25 April 2025.

Berdasarkan keterangan korban kepada pihak berwajib, insiden berlangsung ketika ia bersama keluarga beristirahat di area depan ruang pendaftaran rumah sakit sekitar pukul 22.00 WIB. Kala itu, ia tertidur dengan tas selempang berwarna hitam yang masih tergantung di tubuhnya.

Namun, sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, korban terbangun dan terkejut saat menyadari bahwa tas tersebut telah lenyap. Hanya tali tas yang masih menggantung di tubuhnya, menandakan bahwa pencurian dilakukan dengan sangat hati-hati.

Setelah berusaha mencari di sekitar lokasi kejadian dan tak membuahkan hasil, korban akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polres Batanghari pada pukul 10.00 WIB di hari yang sama.

Kapolres Batanghari melalui Kasat Reskrim AKP Husni Abda membenarkan adanya laporan tersebut. Pihaknya saat ini telah menurunkan tim opsnal untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk pengumpulan keterangan dari saksi di tempat kejadian serta pemeriksaan kamera CCTV di sekitar lokasi.

“Identitas terduga pelaku sudah mulai kami kantongi, dan saat ini kami sedang mendalami keterangan para saksi serta melakukan olah tempat kejadian perkara,” ujar AKP Husni saat dikonfirmasi pada 25 April 2025.

Direktur RSUD Hamba Muara Bulian, dr. Ibnu, saat dihubungi melalui pesan WhatsApp pada Sabtu (26/4), membenarkan bahwa pihaknya telah menerima informasi mengenai kejadian tersebut dari rombongan Suku Anak Dalam.

Ia mengaku baru mengetahui insiden itu setelah mendapat kabar dari pihak kepolisian dan tidak mengetahui secara pasti jumlah kerugian yang dialami korban.

"Kami sudah melakukan mediasi bersama perwakilan keluarga korban dan aparat kepolisian. Sebagai bentuk kepedulian, pihak manajemen juga berusaha memberikan bantuan sebatas kemampuan," jelas dr. Ibnu.

Ia juga menambahkan, pihak rumah sakit telah mengimbau kepada seluruh pengunjung, baik pasien maupun keluarga pasien, untuk tidak membawa uang tunai dalam jumlah besar maupun barang berharga selama berada di lingkungan RSUD.

Pasalnya, pihak rumah sakit tidak bertanggung jawab atas kehilangan yang terjadi akibat kelalaian pengunjung.

Sebagai bentuk peningkatan pengamanan, pihak manajemen RSUD menyarankan agar barang-barang penting yang dibawa dapat dititipkan kepada petugas jaga di ruang perawat atau Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Proses penitipan tersebut akan dicatat secara resmi, bahkan bisa didokumentasikan identitas petugas yang menerima titipan untuk menghindari kesalahpahaman di kemudian hari.

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER