Metronews

Tak Mau Ricuh! Ditpolairud Polda Jambi Lakukan Mediasi Terkait Tongkang yang Diblokir Warga, Ini Hasilnya

0

0

matajambi |

Selasa, 29 Apr 2025 14:52 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Caption Gambar

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

BATANGHARI, MATAJAMBI.COM – Konflik antara warga Desa Sukaramai, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, dengan pengusaha tongkang batu bara akhirnya memicu respons cepat dari pihak kepolisianPada Senin 28 April 2025.

Warga menahan dua unit tongkang yang bersandar di bibir Sungai Batanghari karena dianggap menjadi penyebab abrasi yang merusak lahan milik warga.

Mengetahui adanya insiden tersebut, tim dari Direktorat Ditpolairud Polda Jambi langsung diterjunkan ke lokasi kejadian untuk mengupayakan penyelesaian secara damai.

Kegiatan ini dipimpin oleh Kasubdit Gakkum Ditpolairud AKBP Ade Chandra, mewakili Dirpolairud Kombes Pol Agus Tri Waluyo.

Baca Juga: Sudah Sabar 2 Tahun, Warga Sukaramai Akhirnya ‘Tangkap’ Tongkang Batu Bara Nakal di Batanghari

“Benar, kami menerima laporan bahwa warga menahan tongkang batu bara yang merapat sembarangan di tepian sungai. Kami langsung turun ke lapangan untuk memverifikasi informasi dan memediasi kedua belah pihak,” ujar AKBP Ade Chandra dalam keterangannya kepada media.

Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat Desa Sukaramai, jajaran Polsek Tembesi, Bhabinkamtibmas, serta Babinsa wilayah setempat.

Dalam mediasi, warga mengeluhkan bahwa keberadaan tongkang yang kerap merapat di bibir sungai telah mengakibatkan kerusakan serius pada lahan mereka akibat abrasi berkepanjangan.

Selain mendengar keluhan masyarakat, tim Ditpolairud juga melakukan langkah mitigasi awal dengan mengumpulkan data dan fakta di lapangan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa proses penegakan hukum dapat berjalan objektif dan berimbang.

Baca Juga: Heboh! Mobil Tangki Elnusa Petrofin Diduga 'Kencing' Sembarangan, Begini Kronologinya

“Kami mengedepankan pendekatan persuasif dan menjunjung netralitas. Tujuan utama kami adalah mempertemukan kedua belah pihak untuk mencari titik temu yang adil dan saling menguntungkan,” jelas AKBP Ade.

Pihak kepolisian juga berkomitmen untuk terus memantau situasi hingga ditemukan solusi konkret. Tidak hanya itu, Ditpolairud juga memberikan masukan dan saran strategis kepada kedua belah pihak agar tidak terjadi konflik serupa di kemudian hari.

Sebagai bagian dari upaya menjaga ketertiban umum, pihak kepolisian mengimbau seluruh warga agar tetap menjaga situasi kondusif dan tidak melakukan tindakan anarkis.

“Sinergi antara masyarakat, pengusaha, dan aparat penegak hukum sangat penting agar permasalahan seperti ini bisa terselesaikan tanpa kekerasan. Kita harus jaga Batanghari tetap aman dan damai,” tutup AKBP Ade.

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER