MATAJAMBI.COM-Insiden keracunan makanan terjadi di Dusun Papringan, Desa Dukohkidul, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Kejadian ini melibatkan empat orang yang mengonsumsi belalang liar dari hutan.
Akibat insiden tersebut, seorang pemuda bernama Nova Havid (25) meninggal dunia, sementara tiga lainnya selamat meski sempat mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, dan diare.
Korban bersama tiga temannya sengaja mencari belalang liar di kawasan hutan jati Desa Sendang Pradok, Kecamatan Bubulan, pada Sabtu malam, 21 Desember 2024.
Setelah hasil tangkapan dimasak dan dikonsumsi bersama, mereka mulai merasakan gejala keracunan. Nova Havid menghembuskan napas terakhir pada Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WIB, sementara tiga rekannya dirawat di Puskesmas setempat dan kini hanya menjalani rawat jalan.
Baca Juga : Kejutan di Episode 5-6 Aku Tak Membenci Hujan: Rahasia Alter Ego Karang Terbongkar
Kepala Desa Dukohkidul, Sulibianto, membenarkan kabar ini. "Korban meninggal dunia setelah mengonsumsi belalang liar yang dimasak sendiri. Dua temannya selamat dan sudah menjalani pemeriksaan," jelasnya.
Dari hasil penyelidikan awal, belalang yang dikonsumsi diduga adalah belalang setan, dikenal juga dengan nama ilmiah Aularches miliaris. Menurut informasi dari Fakultas Biologi UGM, belalang ini memiliki ciri khas warna tubuh yang mencolok sebagai peringatan terhadap predator.
Belalang setan juga dikenal memiliki perilaku unik, seperti mengeluarkan busa beracun dari bagian toraks ketika merasa terancam. Busa ini dapat menyebabkan iritasi kulit pada manusia dan terasa pahit, sehingga efektif untuk menghalau predator. Selain itu, belalang ini lebih aktif pada malam hari dan dikenal sebagai pemakan segala.
Namun, apakah cairan beracun dari belalang setan cukup mematikan bagi manusia? Berdasarkan penelitian, cairan ini tidak mematikan secara langsung tetapi dapat menyebabkan gangguan pencernaan serius jika tertelan dalam jumlah besar.
Baca Juga : Viral! Kejahatan Pecah Kaca di Siang Bolong, Tas Berisi Rp265 Juta Raib Seketika!
Kapolsek Ngasem, Iptu Mujianto, menyatakan bahwa pihaknya masih mendalami insiden ini untuk memastikan apakah penyebab pasti kematian korban adalah racun dari belalang setan. Sampel belalang yang dikonsumsi telah dikirim ke laboratorium untuk diteliti lebih lanjut.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian maupun instansi kesehatan terkait hasil penyelidikan. Namun, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makanan yang berasal dari alam tanpa pengetahuan yang memadai tentang keamanannya.
Insiden ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap makanan liar yang diambil dari alam. Walaupun beberapa jenis belalang diketahui aman untuk dikonsumsi, beberapa spesies tertentu, seperti belalang setan, dapat membawa risiko serius jika tidak diproses dengan benar.
Hindari mengonsumsi belalang liar tanpa mengetahui jenis dan keamanannya. Jika mengalami gejala keracunan, segera hubungi layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.