“Saya sudah menyampaikan permohonan maaf tertulis kepada Pak Gubernur, Mendagri, Kepala BKN, hingga Menpan-RB. Saya menyadari sepenuhnya bahwa kebijakan ini menimbulkan keresahan,” ujar Supian.
Namun Supian juga menambahkan, kebijakan tersebut sebenarnya bermaksud meringankan beban ASN yang ingin mudik namun terkendala transportasi, terutama yang bertugas di wilayah pinggiran.
Sementara itu, Lucky Hakim, yang juga dikenal sebagai mantan artis sinetron, menyatakan penyesalannya atas keberangkatan ke luar negeri saat hari raya. Ia mengakui bahwa perjalanannya dilakukan tanpa lebih dulu meminta izin resmi dari Mendagri maupun gubernur selaku pembinanya.
Baca Juga: Gak Nyangka! Mandi Air Dingin Setiap Hari Punya Manfaat Dahsyat Ini untuk Tubuh
“Saya sudah menjelaskan langsung ke Kemendagri dan meminta maaf. Saya sadar, sebagai kepala daerah, ada aturan etik dan administrasi yang harus saya patuhi,” ungkap Lucky.
Ia juga menegaskan siap menerima segala bentuk sanksi administratif sesuai aturan yang berlaku, dan menyatakan bahwa ini menjadi pelajaran penting bagi dirinya sebagai pejabat publik.
Menutup pertemuan tersebut, Dedi Mulyadi kembali mengingatkan bahwa jabatan publik bukan hanya soal kewenangan, tetapi juga soal komitmen moral terhadap masyarakat.
“Kalian yang memicu masalah, kalian pula yang harus menutupnya dengan tanggung jawab. Jangan biarkan rakyat kehilangan kepercayaan karena kealpaan kita,” tegasnya.
Baca Juga: Harga Karet Anjlok Usai Lebaran, Petani di Bungo Kian Terjepit: 'Kami Sudah di Ujung Tanduk'
Langkah transparan yang diambil oleh Supian dan Lucky disebut-sebut menjadi contoh baik di tengah maraknya pejabat publik yang cenderung menutup-nutupi kesalahan.
Gubernur Dedi berharap insiden ini menjadi refleksi bagi seluruh kepala daerah untuk lebih berhati-hati dalam bertindak dan membuat kebijakan, terlebih saat momen penting seperti Lebaran.