Baca Juga: Bantah Isu Pembungkaman, JBC Tegaskam Dialog Terbuka dalam Menyikapi Aksi Demonstran“Jujur, saya sempat ragu buat cerita. Tapi setelah banyak kasus pelecehan yang muncul, saya merasa ini waktunya saya bicara,” ujar Qorry dalam unggahannya.
Kini, dengan keberanian yang akhirnya ia kumpulkan, Qorry berharap kesaksiannya bisa menjadi kekuatan bagi para perempuan lain untuk tidak lagi diam. Ia mendorong para korban pelecehan di manapun berada untuk tidak ragu bersuara dan memperjuangkan keadilan.
“Aku mohon, terutama buat kalian para perempuan kalau sudah merasa ada yang tidak beres, jangan ragu! LAWAN! Jangan seperti aku yang dulu takut bicara,” tulis Qorry, menutup pengakuannya dengan penuh haru.
Setelah unggahan Qorry menjadi viral, gelombang simpati dan tuntutan keadilan membanjiri lini masa. Tagar seperti #BeraniBersuara, #StopPelecehan, dan #MalangBerduka menjadi trending di berbagai platform.
Baca Juga: Sumur Minyak Ilegal di Tahura Senami Terbakar Berbulan-bulan, Muncul Dugaan Permainan Fee 30 Persen demi Tutupi Jejak
Pihak rumah sakit hingga kini belum memberikan keterangan resmi. Namun, sejumlah pihak mulai mendesak agar dilakukan investigasi menyeluruh terhadap dugaan pelanggaran etika dan hukum ini.
Kisah Qorry bukan sekadar cerita pribadi ini adalah alarm keras bagi sistem perlindungan pasien di negeri ini. Diperlukan langkah tegas dari otoritas kesehatan dan penegak hukum untuk memastikan tak ada lagi ruang bagi pelaku pelecehan, sekecil apapun bentuknya.