MATAJAMBI.COM – Memasuki usia kepala tiga bukan sekadar peralihan angka, tapi menjadi momen penting untuk menyusun fondasi gaya hidup sehat yang akan menentukan kualitas hidup di dekade berikutnya. Salah satu aspek paling krusial adalah memperhatikan ulang apa yang Anda konsumsi setiap hari.
Banyak orang tidak menyadari bahwa metabolisme tubuh mulai melambat begitu memasuki usia 30-an, menyebabkan tubuh merespons makanan secara berbeda dibanding saat remaja atau awal 20-an. Di sinilah perubahan pola makan menjadi kunci untuk menjaga vitalitas, kebugaran, dan mencegah berbagai penyakit kronis di kemudian hari.
Berikut tujuh perubahan pola makan penting yang sebaiknya mulai diterapkan saat menginjak usia 30, lengkap dengan alasan ilmiahnya.
1. Prioritaskan Asupan Protein Berkualitas
Seiring bertambahnya usia, tubuh mulai kehilangan massa otot secara alami—a kondisi yang dikenal sebagai sarkopenia. Untuk mencegah penurunan ini, penting untuk meningkatkan konsumsi protein dari berbagai sumber.
Baca Juga: Sidang Lanjutan Helen Dian di PN Jambi, Jaksa Penuntut Umum Tepis Semua Eksepsi
Mulailah memasukkan menu seperti dada ayam, telur omega-3, tahu, tempe, yogurt Yunani, serta ikan laut dalam seperti tuna dan salmon. Protein tidak hanya menjaga otot, tetapi juga membantu mempercepat metabolisme dan memperpanjang rasa kenyang.
Tips tambahan: Bagi yang aktif berolahraga, disarankan untuk mengonsumsi 1,2–2 gram protein per kilogram berat badan per hari.
2. Ganti Gula Sederhana dengan Karbohidrat Kompleks
Kalori dari gula olahan kini lebih mudah disimpan tubuh sebagai lemak. Beralihlah ke karbohidrat kompleks yang tinggi serat dan memiliki indeks glikemik rendah.
Beberapa pilihan sehat antara lain: nasi merah, oatmeal, roti gandum utuh, ubi jalar, kacang merah, serta buah seperti stroberi, apel, dan pir. Serat dari karbohidrat kompleks juga membantu mengendalikan kadar gula darah dan menjaga energi tetap stabil sepanjang hari.
Baca Juga: Program Khitan Gratis Bupati BBS Tuai Pujian Warga, Cek Lokasi Puskesmas yang Melayani
3. Jadikan Lemak Sehat sebagai Sahabat
Tidak semua lemak harus dihindari. Justru, lemak tak jenuh tunggal dan ganda sangat dibutuhkan tubuh untuk fungsi hormonal, kesehatan otak, serta penyerapan vitamin A, D, E, dan K.
Konsumsi rutin alpukat, kacang almond, biji chia, ikan berlemak seperti makarel, dan minyak zaitun extra virgin. Hindari lemak trans dan minyak terhidrogenasi yang banyak ditemukan pada makanan kemasan dan gorengan.