“Pertanian kita tidak boleh lagi bergantung pada cara-cara lama. Teknologi harus menjadi bagian dari pola tanam agar petani bisa menikmati hasil yang lebih maksimal,” ujarnya.Bupati Fadhil juga menyoroti tantangan mindset masyarakat yang masih menganggap menanam padi hanya sebatas memenuhi kebutuhan keluarga. Ia menilai paradigma ini harus diubah karena sektor pertanian sebenarnya memiliki potensi ekonomi yang besar jika dikelola secara profesional.
“Permintaan beras terus meningkat sementara lahan sawah semakin berkurang. Ini saatnya petani bangkit sebagai pelaku ekonomi utama di sektor pangan,” ucapnya penuh semangat.
Penanaman padi perdana di Desa Jelutih ini mencakup area seluas 20 hektare yang sempat terbengkalai sejak tahun 1972. Lahan tersebut kini digarap kembali oleh dua kelompok tani, yakni Kelompok Tani Majumakmur dan Laskar Tani Jaya.
Bupati berharap kegiatan ini menjadi tonggak kebangkitan pertanian Batang Hari sekaligus mendorong kesejahteraan masyarakat desa.Dalam arahannya, Bupati Fadhil menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen kuat untuk memperkuat sektor pertanian melalui peningkatan produktivitas, perluasan lahan, pembangunan infrastruktur pendukung, serta modernisasi sistem pertanian.
Selain itu, penguatan kelembagaan petani dan diversifikasi pangan juga menjadi fokus utama agar masyarakat tidak hanya bergantung pada satu jenis komoditas.
“Melalui semangat Batang Hari Super Tangguh, kita ingin menjadikan daerah ini kuat dalam pangan, tangguh dalam ekonomi, dan sejahtera bagi seluruh masyarakatnya. Swasembada pangan bukan sekadar cita-cita, tapi harus menjadi gerakan nyata dari seluruh lapisan masyarakat,” pungkas Bupati Fadhil Arief .