Ludy Hadiyanto
Dua pendaki asal Turki
Satu pendaki asal Rusia
Dua pemandu ekspedisi, Jeni Dainga dan Ruslan, juga berhasil selamat dari insiden ini.
Kepala Kantor SAR Timika, I Wayan Suyatna, memastikan bahwa Fiersa Besari bersama beberapa pendaki lainnya telah dievakuasi ke Basecamp Lembah Kuning sebelum akhirnya dibawa ke RSUD Timika untuk pemeriksaan medis.
Baca Juga: Manuel Gonzalez Juara di Thailand, Mario Aji Berhasil Raih Poin di Moto2 2025!
"Kondisi Fiersa dan beberapa pendaki lain yang selamat cukup stabil, meskipun mereka mengalami kelelahan ekstrem dan efek dari ketinggian," ujar Wayan dalam pernyataan resminya.
Evakuasi Korban Meninggal Gunakan Helikopter
Tim SAR membutuhkan waktu lebih lama untuk mengevakuasi dua korban meninggal dunia karena kondisi cuaca yang tidak stabil. Elsa Laksono akhirnya berhasil dibawa turun dengan helikopter pada Senin pagi, 3 Maret 2025.
Sementara itu, jenazah Lilie Wijayanti masih menunggu proses evakuasi lebih lanjut mengingat lokasi yang sulit dijangkau oleh helikopter. Tim SAR berupaya keras agar seluruh korban dapat segera dibawa turun dengan aman.
Insiden ini menjadi pengingat akan bahaya yang mengintai para pendaki di Puncak Carstensz. Gunung yang termasuk dalam daftar "Seven Summits" ini memang dikenal sebagai salah satu jalur pendakian paling menantang di dunia.
Baca Juga: Tercatat Rp29,8 Triliun! Ini Daftar Piutang Tetap Sritex yang Harus Dilunasi
Selain cuaca yang bisa berubah drastis dalam hitungan jam, ancaman AMS juga sangat tinggi. Gejala seperti pusing, mual, kehilangan keseimbangan, hingga sesak napas dapat menjadi fatal jika tidak ditangani dengan cepat.
"Pendakian ke Puncak Carstensz bukan hanya soal stamina, tapi juga kesiapan mental dan adaptasi terhadap kondisi ekstrem. Kami selalu mengimbau pendaki untuk melakukan aklimatisasi yang cukup sebelum memulai perjalanan," pungkas Wayan.
Hingga saat ini, pihak berwenang terus melakukan koordinasi untuk memastikan seluruh korban dapat ditangani dengan baik, baik yang selamat maupun yang meninggal dunia.