MATAJAMBI.COM - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sejak beberapa hari terakhir telah menyebabkan banjir besar yang merendam ribuan rumah pada Minggu, 9 Maret 2025. Bencana ini mengakibatkan ribuan warga terdampak dan sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan.
Menurut laporan resmi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, sedikitnya 8.043 rumah di empat kecamatan, yakni Dayeuhkolot, Bojongsoang, Baleendah, dan Margahayu, terendam banjir dengan berbagai tingkat ketinggian air.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Uka Suska, menjelaskan bahwa intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir menjadi penyebab utama meluapnya Sungai Cikapundung Kolot dan Sungai Citarum.
"Kami telah melakukan pemantauan serta evakuasi bagi warga yang terdampak. Ketinggian air di beberapa titik mencapai 160 cm, sehingga kami harus mengevakuasi mereka ke tempat yang lebih aman," ujar Uka kepada media pada Minggu, 9 Maret 2025.
Baca Juga: Bukan Skuad Biasa! Patrick Kluivert Umumkan 27 Nama, Media Vietnam Sampai Gemetar Lihat Daftar Pemainnya
Tak hanya permukiman warga, banjir juga merendam enam sekolah, 19 tempat ibadah, serta 13 fasilitas umum lainnya, menyebabkan aktivitas masyarakat lumpuh sementara.
Selain itu, beberapa ruas jalan utama di Kabupaten Bandung juga terputus akibat tingginya genangan air. Kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat melintas, menyebabkan kemacetan di sejumlah titik.
"Tanggul Sungai Cikapundung Kolot jebol akibat tekanan air yang tinggi, menyebabkan air meluap ke permukiman. Ditambah lagi, backwater dari anak Sungai Citarum memperparah kondisi karena air tidak bisa mengalir dengan baik," tambah Uka.
Dampak banjir ini membuat sebanyak 246 kepala keluarga atau sekitar 635 jiwa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Para pengungsi ditempatkan di posko darurat yang telah disiapkan oleh BPBD Kabupaten Bandung.
Baca Juga: Viral! Wendy Walters Dapat Komentar Pedas Soal Childfree, Ini Tanggapannya
Untuk memenuhi kebutuhan dasar para korban, BPBD telah mendistribusikan bantuan logistik berupa makanan siap saji, air bersih, dan layanan pembersihan. Selain itu, tenaga medis dari Dinas Kesehatan telah dikerahkan guna memastikan kondisi kesehatan para pengungsi tetap terjaga.
Sementara itu, sejumlah relawan dan organisasi kemanusiaan turut membantu dalam proses evakuasi dan penyaluran bantuan. Beberapa warga yang terdampak juga berharap adanya bantuan lebih lanjut berupa selimut, matras, obat-obatan, serta peralatan kebersihan untuk mempercepat pemulihan pasca-banjir.
"Kami masih membutuhkan lebih banyak bantuan, terutama dalam bentuk peralatan kebersihan, sembako, serta kebutuhan dasar lainnya untuk para pengungsi," pungkas Uka.
Saat ini, pemerintah daerah terus melakukan upaya untuk menanggulangi dampak banjir serta mencari solusi jangka panjang guna mencegah bencana serupa di masa mendatang.