Konsumsi makanan yang mendukung fungsi otak, seperti ikan berlemak (omega-3), telur, alpukat, kacang-kacangan, dan sayuran hijau. Jangan lupakan sarapan, karena itu adalah bahan bakar awal hari Anda.
3. Terapkan Teknik Kerja Berfokus, Hindari Maraton Tak Efektif
Jangan paksa diri bekerja terus-menerus berjam-jam tanpa jeda. Itu bukan tanda produktif, justru berisiko burnout. Gunakan teknik seperti Pomodoro — kerja fokus 25 menit, lalu istirahat 5 menit. Ulangi hingga empat siklus, lalu ambil istirahat lebih panjang.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Beracun yang Sering Dikira Self-Care, Padahal Justru Merusak Diri Sendiri
Bangkitlah dari kursi, jalan sebentar, atau lakukan peregangan ringan. Aktivitas fisik singkat bisa meningkatkan aliran darah ke otak dan memperbaiki mood.
4. Perbaiki Ruang Kerja Anda — Suasana Menentukan Performa
Ruang kerja yang sumpek, pencahayaan buruk, atau posisi duduk tidak ergonomis bisa mempercepat kelelahan. Atur meja kerja agar rapi dan bersih, gunakan kursi yang mendukung punggung Anda, dan pastikan layar monitor sejajar dengan mata.
Tambahkan tanaman hijau, aromaterapi seperti lavender atau peppermint, dan pencahayaan alami bila memungkinkan — semua ini terbukti dapat menurunkan stres dan meningkatkan produktivitas.
5. Kelola Stres Sebelum Meledak
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh! Kecoa di Rumah Bisa Picu Penyakit Serius, Begini Cara Mengusirnya
Tumpukan tugas, ekspektasi atasan, dan konflik kerja bisa menjadi beban mental jika tidak dikendalikan. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, latihan pernapasan 4-7-8, atau journaling (menulis bebas tentang perasaan Anda).
Jika tugas terasa terlalu berat, pecah menjadi bagian-bagian kecil. Delegasikan bila memungkinkan dan jangan ragu berkata tidak jika beban kerja mulai tak sehat. Kesehatan mental Anda lebih penting dari sekadar terlihat sibuk.