Metronews

Frans Manansang, Pendiri Taman Safari Disorot Usai Eks Sirkus Buka-Bukaan Soal Dugaan Kekerasan

0

0

matajambi |

Jumat, 18 Apr 2025 16:05 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Caption Gambar

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

MATAJAMBI.COM - Nama Frans Manansang, salah satu figur sentral di balik berdirinya Taman Safari Indonesia (TSI), kini tengah menjadi buah bibir di berbagai kanal digital.

Sosok yang selama ini dikenal sebagai pewaris dan pelanjut tongkat estafet TSI itu mendadak ramai diperbincangkan usai sejumlah mantan artis sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) angkat suara dan mengungkap pengalaman kelam yang mereka alami.

Isu mencuat usai beberapa eks anggota sirkus mengungkap bahwa selama berada di bawah naungan OCI yang dahulu sempat berafiliasi dengan TSI mereka menjadi korban perlakuan kasar yang dilakukan secara sistematis dan berulang

Dalam kesaksian mereka, tak hanya soal tekanan fisik yang tinggi, tapi juga muncul tudingan langsung kepada Frans Manansang sebagai pelaku kekerasan dan tindakan tidak pantas lainnya.

Frans merupakan anak dari Hadi Manansang, pendiri utama Taman Safari Indonesia. Bersama dua saudaranya, Jansen Manansang dan Tony Sumampau, ketiganya dikenal sebagai tokoh kunci yang membawa TSI menjadi salah satu destinasi konservasi satwa terbesar di Asia Tenggara.

Baca Juga: Mahfud MD: Jokowi Sah Sebagai Presiden Meski Ijazah Dipersoalkan, Ini Alasannya

Bahkan, kisah perjalanan keluarga Manansang tersebut pernah dibukukan dalam karya berjudul Tiga Macan Safari: Kisah Sirkus Ngamen Sebelum Permanen, yang memuat cerita tentang kerasnya perjuangan mereka dari pertunjukan jalanan hingga berdiri megah di Cisarua, Bogor.

Namun, reputasi yang dibangun selama puluhan tahun itu kini terancam tercoreng akibat tudingan yang tak main-main. Vivi, salah satu eks pemain sirkus yang kini telah dewasa, membeberkan pengalaman getirnya saat masih bekerja di bawah bimbingan Frans. Menurutnya, selain mendapatkan porsi latihan ekstrem, ia juga mengalami perlakuan yang disebutnya tidak manusiawi.

"Dulu saya tidak kuat lagi. Dipaksa latihan malam hari, dipukul, sampai akhirnya saya kabur sendiri tengah malam dari rumah Pak Frans," ujar Vivi dalam pernyataan yang dikutip dari unggahan akun Instagram Wakil Menteri Hukum dan HAM, Mugiyanto, pada Rabu, 16 April 2025.

Menurut pengakuannya, kejadian itu terjadi saat usianya masih belia dan ia menjadi bagian dari pertunjukan sirkus yang beroperasi di TSI Cisarua. Vivi menyebut tekanan fisik dan psikis saat itu begitu berat hingga meninggalkan trauma mendalam.

Baca Juga: Miris! Dokter Diduga Lakukan Pelecehan dan Memotret Pasien dalam Keadaan Setengah Telanjang

Kesaksian Vivi diperkuat oleh Butet, mantan pemain lainnya yang mengalami nasib serupa. Dalam wawancara terpisah, Butet menyatakan bahwa Frans Manansang adalah sosok yang paling sering melakukan kekerasan fisik terhadap para anak didik.

"Yang paling sering berlaku kasar saat itu memang Pak Frans. Kami sering dimarahi, bahkan dipukul saat latihan dianggap tidak maksimal," ungkap Butet.

Berbagai laporan korban menunjukkan pola kekerasan yang konsisten—mulai dari pemukulan, tekanan mental, hingga pembatasan hak dasar seperti waktu istirahat dan kebebasan bergerak. Kesaksian tersebut kini memicu gelombang reaksi di media sosial.

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER