MATAJAMBI.COM - Penemuan jasad seorang wanita tanpa busana yang mengapung di Sungai Citarum, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, perlahan mulai menemui titik terang.
Pihak kepolisian kini telah mengamankan enam orang yang diduga terlibat dalam kasus tersebut, tiga di antaranya telah resmi ditetapkan sebagai tersangka utama dalam tindak pidana pencurian disertai kekerasan.
"Ada enam orang yang berhasil kami amankan. Tiga di antaranya ditetapkan sebagai tersangka karena diduga kuat terlibat dalam aksi pencurian dengan kekerasan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Minggu 06 Juli 2025.
Menariknya, salah satu dari pelaku yang kini tengah diperiksa intensif diketahui merupakan sopir pribadi korban. Dugaan kuat muncul bahwa korban dibunuh setelah menjadi sasaran perampokan yang direncanakan secara matang.
Baca Juga: Bupati Batang Hari Sambut Kepulangan 196 Jemaah Haji di Rumah Dinas
"Ya, benar. Salah satu yang kami periksa adalah sopir dari korban. Saat ini, penyidik masih mendalami sejauh mana keterlibatannya," tambah Ade Ary.
Sementara itu, tiga pelaku lainnya yang diamankan diduga berperan sebagai penadah mobil milik korban yang digondol usai kejadian nahas tersebut. Polisi telah melakukan gelar perkara guna mengurai peran masing-masing tersangka yang kini tengah menjalani pemeriksaan maraton.
Kasus ini menjadi sorotan publik sejak jasad perempuan itu ditemukan pada Kamis (3/7/2025) lalu. Dalam sebuah rekaman video yang viral di media sosial, tampak warga setempat berupaya mengevakuasi tubuh korban yang hanyut dengan menggunakan bambu, sebelum akhirnya berhasil ditarik ke tepian dan ditutup menggunakan terpal biru.
Dari hasil penyelidikan awal, polisi menduga korban tewas akibat menjadi korban kejahatan kekerasan yang berujung perampokan, lalu jasadnya dibuang ke sungai untuk menghilangkan jejak.
Baca Juga: Mau Disukai Banyak Orang? Terapkan 12 Cara Ini dan Jadilah Tempat Aman Bagi Siapa Saja!
Hingga kini, pihak berwajib terus menggali informasi dari para tersangka demi mengungkap motif dan kronologi sebenarnya. Penyelidikan pun masih terus berkembang, termasuk kemungkinan adanya pelaku lain yang turut terlibat.