2. HipertermiaKamu bisa mengalami hipertermia akibat kebiasaan tidur menggunakan kipas angin. Kondisi ini terjadi ketika suhu tubuh berada di atas normal, yakni melebihi 40 derajat Celcius.
Dingin yang dihasilkan oleh kipas angin mungkin tidak cukup memadai untuk menjaga suhu ruangan tetap rendah. Akibat suhu ruangan yang tinggi, tubuh tidak sanggup beradaptasi dengan cuaca ekstrem.
3. Membuat Tenggorokan dan Hidung Kering
Tidur dengan kipas angin dapat membuat hidung dan tenggorokan kamu mengering. Kondisi ini dapat memicu produksi mukus (lendir) berlebih, sinusitis, nyeri kepala, dan hidung mampet.
Karena itu, sebaiknya jangan mengarahkan kipas angin langsung ke arah tempat tidur ataupun tubuh. Jika diperlukan, pasang filter udara di kamar tidur.
4. Kekurangan Cairan
Dehidrasi bisa terjadi ketika tidur pakai kipas angin. Pasalnya, udara dingin yang dihasilkan kipas akan menyerap cairan tubuh. Ketika cairan sudah terserap, tubuh melemah sehingga organ tubuh tidak bekerja dengan baik.
5. Sulit Bernapas
Ada informasi yang beredar bahwa tidur dengan kipas angin bisa menyebabkan kekurangan oksigen hingga berujung kematian. Perlu digarisbawahi, hal ini adalah mitos belaka.
Tidur dengan kipas angin tidak menyebabkan kekurangan oksigen yang berujung kematian. Tidur menggunakan kipas angin ataupun tidak, sebaiknya dilakukan di ruangan berventilasi sehingga memungkinkan pertukaran udara dan masuknya oksigen.
Kendati tidak menyebabkan kematian, tidur di ruangan yang tidak berventilasi berisiko menimbulkan masalah kesehatan pada beberapa orang.
Dehidrasi bisa menyebabkan kamu kehausan sehingga sering terjaga di malam hari. Agar tidak kekurangan cairan, perbanyak minum air putih, ya!
6. Mata dan Kulit Kering