Kesehatan

Tidur dengan Kipas Angin Menyala Semalaman Bisa Picu Masalah Kesehatan Serius, Ini Penjelasannya

0

0

matajambi |

Selasa, 08 Apr 2025 20:25 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Caption Gambar

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

MATAJAMBI.COM - Banyak orang mengandalkan kipas angin untuk mendapatkan tidur yang nyaman saat cuaca panas. Namun, kebiasaan membiarkan kipas menyala sepanjang malam ternyata menyimpan berbagai risiko kesehatan yang selama ini mungkin tak disadari.

Tiupan angin sejuk dari kipas memang bisa membantu tubuh lebih cepat tertidur. Namun sejumlah penelitian dan penjelasan pakar kesehatan menunjukkan bahwa aliran udara konstan dari kipas dapat memicu beberapa gangguan, mulai dari kulit kering hingga gejala alergi yang memburuk.
Risiko Kulit Kering hingga Mata Perih

Paparan angin dari kipas dalam waktu lama dapat mengurangi kelembapan alami tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung kering, hingga tenggorokan terasa perih saat bangun tidur. Jika kipas dalam kondisi kotor, partikel debu dan alergen juga ikut tersebar di udara dan langsung terhirup.

Para ahli menyarankan agar posisi kipas tidak diarahkan langsung ke wajah saat tidur.

Baca Juga: Resmi! Indonesia U-17 Tembus Piala Dunia 2025, Ini Negara-Negara yang Juga Lolos dari 5 Benua

Penggunaan alat pelembap udara (humidifier) serta pembersihan kipas secara berkala juga dapat membantu mengurangi efek negatif ini.

Tidur dengan paparan udara dingin dari kipas secara langsung juga bisa membuat otot menjadi tegang tanpa disadari. Tidak sedikit orang yang bangun tidur dalam kondisi leher terasa kaku atau mengalami kram otot di pagi hari.

Untuk mencegah hal tersebut, kipas disarankan menggunakan mode osilasi (bergerak ke kiri dan kanan) agar angin tidak fokus pada satu titik. Selain itu, mengganti selimut tebal dengan kain berbahan tipis juga bisa menjadi solusi aman.

Penggunaan kipas angin, khususnya yang jarang dibersihkan, dapat memperparah kondisi alergi dan asma. Debu, jamur, serta kotoran kecil yang menempel di bilah kipas akan tersebar ke seluruh ruangan saat kipas menyala.

Baca Juga: Pertemuan Prabowo dan Megawati Makin Dekat, Sufmi Dasco Jadi Penghubung Kunci

“Bagi penderita asma atau yang sensitif terhadap debu, kipas bisa jadi pemicu serangan napas atau bersin-bersin di malam hari,” ujar seorang praktisi kesehatan tidur.

Penggunaan air purifier, serta mencuci seprai dan sarung bantal dengan air panas setiap minggu, bisa membantu meminimalkan risiko tersebut.

Tak banyak yang sadar bahwa kipas angin juga bisa mempercepat penguapan cairan tubuh. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi ringan, terutama jika tidak diimbangi dengan asupan air yang cukup sebelum tidur. Efeknya, seseorang bisa bangun dalam kondisi lemas, pusing, atau sakit kepala berdenyut.

Untuk menghindari kondisi ini, pakar menyarankan agar pengguna kipas menurunkan kecepatan angin dan menyediakan air minum di dekat tempat tidur.

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER