Baca Juga : 2 Penalti Kontroversial, Timnas Indonesia U-23 Kalah dari Guinea di Playoff Olimpiade
Plastik dengan simbol daur ulang nomor 7 mengandung BPA (Bisphenol A) yang diketahui dapat mengganggu sistem hormon.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan plastik jenis ini dalam menyimpan ASI untuk mengurangi risiko paparan BPA kepada bayi.
4. Simpan dalam jumlah kecil dan beri label
ASI tidak boleh disimpan kembali setelah dicairkan, karena itu penting untuk menyimpannya dalam jumlah kecil yang sesuai dengan kebutuhan bayi.
Baca Juga : Waspada! Kebiasaan Ini BisaMembuat Listrik di Rumah Boros Hingga Jadi Penyebab Kebakaran
Dengan memberi label pada setiap wadah ASI yang disimpan, Anda dapat dengan mudah mengidentifikasi tanggal perasan dan menghindari pemborosan ASI yang tidak terpakai.
5. Dinginkan ASI setelah diperah
ASI sebaiknya segera didinginkan setelah diperah untuk menjaga kesegarannya.
Suhu ruangan yang cukup dapat mempertahankan kualitas ASI selama beberapa jam, tetapi lebih baik segera memindahkannya ke lemari es untuk menjaga kualitasnya lebih lama.
6. Penyimpanan yang tepat di lemari es
Menempatkan ASI di bagian tengah belakang lemari es adalah tempat yang paling ideal untuk penyimpanan.
Baca Juga : Gubernur Al Haris: Kerja Sama Pemprov dengan TVRI Terus Ditingkatkan, Promosikan Potensi Daerah, Cerdaskan Anak Bangsa
Area ini memiliki suhu yang lebih stabil dan terhindar dari fluktuasi suhu yang sering terjadi di bagian pintu lemari es.
7. Jangan menyimpan terlalu lama di freezer