MATAJAMBI.COM - Jika kamu mendengar nama Tajakistan pasti kamu akan berpikir nagara tersebut negara islam.
Tajakistan merupakan negara Bekas Uni Soviet di Asia Tengah, berbatasan dengan Afganistan di selatan, Republik Rakyat Tiongkok di timur, Kirgizstan di utara dan Uzbekistan di barat.
Kondisi geografisnya merupakan dataran tinggi yang tidak berbatasan dengan laut. Sebagian besar penduduk Tajikistan termasuk ke dalam etnis Tajik yang berbahasa Persia dan berbagi sejarah, bahasa, dan budaya dengan Afghanistan dan Iran.
Negara yang merupakan mayoritas penduduknya memeluk agama islam sekarang menjadi sorotan. Pasalnya negara tersebut melarang masyarakatanya memakai hijab pada perempuan.
Baca Juga : Sering Mengundang Ustad di Podcast Pribadinya, Benarkah Dokter Richard Lee Pindah Keyakinan?
Bahkan larangan itu tertuang dalam undang-undang baru yang mengganti UU lama soal Aturan Tradisi dan Perayaan.
Sangat di sayangkan karena mayoritas masyarakat di sana memeluk agama islam. Namun umat Islam di sana terbagi dalam berbagai beberapa kelompok yakni Sunni dan Syiah.
Atas tindakan itu sekarang Tajikistan menjadi pusat perhatian dunia karena menjadi negara Muslim yang melarang penggunaan hijab. Itu seiring dibentuknya undang-undang baru yang mengatur pakaian Islami di negara tersebut.
Bahkan di negara tersebut tidak hanya melarang wanita berhijab tapi juga secara informal melarang pria berjanggut lebat, dengan adanya laporan bahwa polisi secara paksa mencukur ribuan janggut selama satu dekade terakhir.
Baca Juga : Hasil Copa America: Kanada Berhasil Tumbangkan Peru dengan Skor Tipis 0-1
Dengan peraturan yang berada di negara tersebut membuat Organisasi hak asasi manusia mengkritik larangan hijab di Tajikistan sebagai pelanggaran kebebasan beragama.
Dengan lebih dari 98% populasi Muslim, undang-undang tersebut kemungkinan akan menghadapi penolakan yang signifikan dari masyarakat Tajikistan ketika undang-undang tersebut mulai berlaku.
Untuk di ketahui Mayoritas Muslim di Tajikistan Bermahzab Hanafi Melansir Global Religiou Futures, populasi umat Islam mencapai 96,4%, dibandingkan dengan jumlah pengikut Kristen mencapai 1,8%.
Mayoritas Umat Islam di Tajikistan bermahzab Hafani. Sebelum penaklukan Arab pada awal abad ke-7, pemujaan agama dasar masyarakat yang tinggal di wilayah Tajikistan adalah Zoroastrisme, Manikheanisme, Budha dan Hindu serta Kristen Nestorian dan Yudaisme.