Neweraboy, seorang mahasiswa akhir di UIN, mengungkapkan empatinya yang mendalam. “Susah memang survive dengan kondisi mental psikis,” tulisnya, menunjukkan betapa beratnya beban mental yang mungkin dirasakan oleh SAS.
Dari sudut lain, @bbyshrak0 mengekspresikan keterkejutannya. “Anaknya keliatan ceria terus. Jadi gak kepikiran kalo dia punya masalah seberat itu,” katanya. Komentar ini menggarisbawahi bagaimana penampilan luar seseorang tidak selalu mencerminkan apa yang sebenarnya mereka rasakan di dalam.
Fadillah, teman sekelas SAS, menambahkan, “Bener banget kak, beliau orang yang ceria dan membuat teman-temannya selalu ketawa.” Pernyataannya menggambarkan betapa SAS selalu membawa tawa dan kebahagiaan ke dalam hidup teman-temannya, meninggalkan kenangan indah yang kini terasa pahit.
Perlunya Dukungan Psikologis di Kampus
Baca Juga : Perampok Bersenpi Gasak Rp20 Juta di Tanjab Barat: Buronan Polisi, Inilah Kronologi Lengkapnya!
TariOctavia, seorang mahasiswa dari program studi Pendidikan Agama Islam (PAI), mengajukan saran yang sangat penting. “UIN harus buat ruang konseling sih,” ujarnya.
Dengan kata-kata sederhana namun bermakna, dia menyoroti perlunya dukungan dan ruang bagi mahasiswa untuk berbicara dan mendapatkan bantuan profesional dalam menghadapi masalah-masalah pribadi.
Insri Wahyuni, mahasiswa lainnya, menekankan bahwa masalah yang dihadapi SAS mungkin bukan hanya terkait dengan tekanan akademik. “Kita enggak bisa bilang permasalahan di satu titik yaitu semester akhir atau skripsi. Bisa jadi alm mempunyai persoalan lain yang dia sendiri tidak bisa dan tidak tahu cara mencari jalan keluarnya,” ungkapnya.
Nur942 mengingatkan teman-temannya untuk tidak langsung menyimpulkan bahwa kejadian ini disebabkan oleh skripsi atau tekanan dosen. “Maaf ya teman-teman. Jangan langsung menyimpulkan bahwa kejadian ini dikarenakan skripsi atau dipersulit dosen. Karena masalah yang terjadi sama beliau ini hanya dia yang tahu,” tulisnya.
Baca Juga : Tegaskan Komitmen Perangi Narkoba, Gubernur dan Seluruh Pejabat Pemprov Jambi Lakukan Test Urine
Sikap Universitas: Lebih Peduli pada Kesehatan Mental Mahasiswa
Rektorat UIN STS Jambi turut berduka atas kejadian tragis ini. Rektor Prof. As'ad Isma, dalam keterangan tertulis, menginstruksikan para dekan untuk segera mengambil langkah strategis.