BATANGHARI, MATAJAMBI.COM – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Batanghari, Fadhil-Bakhtiar, resmi mendaftarkan diri ke KPU Kabupaten Batanghari pada Rabu siang 28 Agustus 2024 sebagai calon peserta Pilkada 2024. Keberangkatan mereka menuju kantor KPU menandai langkah awal mereka menuju pemilihan mendatang.
Deklarasi pasangan ini didukung oleh sembilan partai politik yang memiliki total 33 kursi di DPRD Kabupaten Batanghari, yakni PKB, PPP, PAN, PKS, PDIP, Demokrat, Golkar, dan Gerindra.
Dukungan luas dari partai-partai ini mengindikasikan bahwa Fadhil-Bakhtiar kemungkinan besar akan menjadi calon tunggal, mengingat kekuatan politik yang dimiliki akan sulit untuk ditandingi oleh lawan kotak kosong.
Setelah proses verifikasi syarat pendaftaran, Fadhil dalam konferensi pers di kantor KPU Batanghari mengungkapkan, “Kami menghargai fungsi dan peran setiap partai politik di Kabupaten Batanghari. Seluruh pengurus partai telah bekerja keras untuk membuka kesempatan bagi warga yang ingin mendaftar.”
Baca Juga : Fadhil-Bakhtiar Resmi Daftar ke KPU Batanghari Usai Deklarasi 9 Partai Pengusung
Baca Juga : Ariza Patria-Marshel Widianto Putuskan Mundur dari Pilwakot Tangsel, Kemana Arah Dukungan Gerindra Selanjutnya?
Fadhil menambahkan bahwa partai-partai politik di Kabupaten Batanghari telah menjalankan tugasnya dengan baik dalam memberikan ruang bagi semua pihak yang ingin berkontribusi dalam pilkada.
Dia juga menyebutkan bahwa, “Seluruh partai politik di Kabupaten Batanghari telah menjelaskan dengan jelas tugas dan fungsinya, sebagai saluran aspirasi masyarakat.”
Menurut Fadhil, meskipun partai-partai telah melakukan survei untuk menilai minat dan kesiapan kadernya, pada akhir masa pendaftaran tidak ada partai politik lain yang mencalonkan kader-kadernya. “Segala sesuatunya telah diatur oleh Allah SWT. Kami percaya bahwa semua keputusan akhir ada di tangan Tuhan,” ujarnya.
Fadhil juga menyatakan bahwa jika pada akhirnya mereka harus menghadapi kotak kosong, itu akan diserahkan sepenuhnya kepada partai politik untuk menghadapinya dengan partisipasi aktif. “Kami serahkan segala keputusan kepada partai politik dan percaya pada proses demokrasi,” tutup Fadhil.*