HANOI, MATAJAMBI.COM - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyatakan bahwa tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam bencana Topan Yagi yang melanda Vietnam pada 7 September 2024. Topan Yagi, yang menyebabkan kerusakan parah dan menelan ratusan korban jiwa, melanda beberapa wilayah di Vietnam, tetapi sejauh ini tidak ditemukan adanya WNI yang terdampak oleh bencana tersebut.
Menurut pernyataan yang disampaikan oleh Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Hanoi telah berkoordinasi dengan pihak berwenang Vietnam serta komunitas WNI setempat untuk memastikan keselamatan warga Indonesia di Vietnam.
“Kedutaan Besar RI (KBRI) Hanoi telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan simpul masyarakat Indonesia. Hingga saat ini tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban,” ujar Judha Nugraha dalam pernyataan tertulis pada Jumat 13 September 2024.
Upaya Perlindungan dan Koordinasi KBRI
Judha juga menjelaskan bahwa terdapat lebih dari 900 WNI yang berdomisili di Vietnam, dengan sebagian besar menetap di wilayah selatan Vietnam, jauh dari lokasi utama terjangan Topan Yagi. Namun, pihak KBRI tetap mengaktifkan jalur komunikasi darurat untuk memantau situasi dan memberikan bantuan jika diperlukan.
Baca Juga : Tiba-tiba Bintang Timnas Indonesia Thom Haye Gabung Klub Almere City FC, Klub Belanda
"Berdasarkan data lapor diri, KBRI Hanoi mencatat terdapat 915 WNI di Vietnam, mayoritas menetap di Vietnam bagian selatan. Untuk situasi darurat, dapat menghubungi hotline Perwakilan RI di Vietnam," tambahnya. Pihak KBRI juga menyediakan dua nomor kontak darurat yang bisa dihubungi oleh WNI yang memerlukan bantuan atau ingin memberikan laporan, yakni +84705231990 untuk KBRI Hanoi dan +84938730030 untuk KJRI Ho Chi Minh City.
Dampak Topan Yagi di Vietnam
Topan Yagi, yang telah dikategorikan sebagai salah satu bencana alam paling mematikan tahun ini di Asia Tenggara, mengakibatkan kehancuran besar di beberapa wilayah Vietnam, terutama di bagian utara dan tengah. Menurut data pemerintah Vietnam, sekitar 226 orang dilaporkan meninggal dunia akibat topan tersebut. Selain itu, tanah longsor dan banjir bandang turut memperparah situasi, menyebabkan kerugian material yang sangat besar dan membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggal.
Di luar dampak langsung dari angin kencang, curah hujan yang tinggi juga menyebabkan banjir bandang yang melumpuhkan infrastruktur di banyak wilayah. Jalan-jalan utama terputus, dan beberapa daerah mengalami pemadaman listrik total. Evakuasi massal dilakukan oleh pihak berwenang setempat untuk menyelamatkan ribuan penduduk dari daerah-daerah yang berpotensi terkena dampak longsor.
Dampak Topan Yagi di Thailand
Selain Vietnam, Topan Yagi juga melanda beberapa bagian Thailand dalam pekan yang sama. Di Thailand, bencana ini menyebabkan sembilan orang meninggal dunia, dengan kerusakan parah di wilayah utara negara tersebut. Curah hujan yang tinggi memicu banjir bandang di berbagai daerah, termasuk Chiang Mai dan Phrae, membuat ratusan rumah tenggelam dan infrastruktur hancur.
Pemerintah Thailand saat ini sedang berupaya untuk memulihkan situasi di daerah-daerah yang terdampak, sementara masyarakat di beberapa wilayah masih menghadapi tantangan besar untuk mendapatkan akses ke air bersih dan makanan.
Baca Juga : Ngamuk! Kenaikan Drastis Harga Emas Per Hari Ini jadi Segini
Kesiapsiagaan KBRI dan Imbauan Kemenlu
Kementerian Luar Negeri RI terus memantau perkembangan situasi di Vietnam dan Thailand, serta mengimbau seluruh WNI di kedua negara tersebut untuk tetap waspada dan mengikuti arahan otoritas setempat. Pihak KBRI di Hanoi dan KJRI Ho Chi Minh City siap memberikan bantuan kepada WNI yang mungkin membutuhkan bantuan dalam situasi darurat.