Metronews

Erupsi Dahsyat Gunung Lewotobi, Ini Jumlah Korban Tewas hingga Ribuan Rumah dan Fasilitas Publik yang Rusak

0

0

matajambi |

Senin, 04 Nov 2024 19:44 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Caption Gambar

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

FLORES, MATAJAMBI.COM - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami erupsi yang mengakibatkan kerusakan parah pada sejumlah desa di sekitar area tersebut. Letusan yang terjadi pada Minggu malam, 3 November 2024, ini telah menelan korban jiwa, mengakibatkan luka-luka, dan menghancurkan ribuan bangunan, termasuk fasilitas umum.

Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, mengonfirmasi adanya korban jiwa akibat erupsi Gunung Lewotobi. Sepuluh orang tewas dalam bencana ini, terdiri dari 4 laki-laki dan 6 perempuan. Selain itu, sebanyak 53 orang mengalami luka-luka, yang tersebar di delapan desa terdampak.

"Kami sangat berduka atas tragedi ini. Selain korban jiwa, rumah-rumah warga rusak parah, fasilitas publik hancur, dan masyarakat kini mengalami trauma akibat bencana ini," ungkap Andriko setelah sidang paripurna di DPRD NTT, Senin (4/11/2024).

Erupsi dahsyat ini menyebabkan kerusakan besar di delapan desa sekitar Gunung Lewotobi. Pemerintah Provinsi NTT mencatat sebanyak 2.384 rumah rusak. Tak hanya itu, sejumlah fasilitas pendidikan dan sosial pun ikut terdampak, dengan 18 unit TK/PAUD, satu SD, tiga SMP, dan tiga SMA/SMK yang mengalami kerusakan. Selain itu, fasilitas ibadah, asrama, hingga beberapa kantor layanan umum seperti Bank BRI, Bank NTT, Kantor Pos, Koramil, dan Polsek turut terdampak oleh letusan gunung ini.

Baca Juga : Gunung Lewotobi Meletus, Soekarno-Hatta Tetap Layani Penerbangan ke Labuan Bajo Meski Tiga Bandara Ditutup

Daftar Fasilitas Publik yang Rusak:

  • 18 TK/PAUD
  • 1 Sekolah Dasar (SD)
  • 3 Sekolah Menengah Pertama (SMP)
  • 3 Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK)
  • 3 Asrama
  • 3 Kapela
  • 2 Koperasi
  • 2 Bank (BRI dan Bank NTT)
  • Kantor Pos
  • Kantor Koramil
  • Kantor Polsek

Mengingat dampak yang sangat serius, Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri H. Rasyid, menaikkan status bencana dari siaga darurat menjadi tanggap darurat. Status ini berlaku selama 58 hari, mulai dari 4 November hingga 31 Desember 2024, dan bisa diperpanjang jika situasi belum membaik.

“Status tanggap darurat diberlakukan selama tiga bulan, dan akan dievaluasi. Jika situasi belum memungkinkan, kami siap memperpanjang hingga kondisi benar-benar aman,” jelas Andriko.

Berdasarkan keterangan warga, erupsi Gunung Lewotobi berlangsung sangat menakutkan. Malam itu, gelap gulita akibat padamnya aliran listrik, disertai suara menggelegar yang berasal dari gunung, membuat warga dilanda ketakutan luar biasa.

Anis Soge (59), warga Desa Dulipali, menggambarkan situasi saat itu. “Ada suara batu jatuh menghantam rumah kami, bahkan tembus hingga keramik. Kami mendengar teriakan minta tolong. Situasi begitu menakutkan,” kenang Anis. Batu-batu yang jatuh bercahaya merah, menambah kesan mengerikan di malam gelap itu.

Baca Juga : Ini Profil Anak Prabowo, Memulai Karir Tekuni Berbagai Profesi Kini Putuskan Jadi Desainer

Oa Sogen, warga lainnya, bercerita bagaimana guntur dan kilat dari arah gunung membuat situasi semakin mencekam. "Tiba-tiba gunung meledak. Kami semua terbangun, seperti ada yang mendobrak pintu. Kami hanya bisa mencari senter dan meraba-raba di tengah kegelapan," tuturnya.

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER