Hiburan

Tahukah Kamu, 5 Tokoh Pahlawan Betawi Ini Ternyata Diabadikan Sebagai Nama Jalan di Jakarta

0

0

matajambi |

Minggu, 10 Nov 2024 16:00 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Caption Gambar

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

JAKARTA, MATAJAMBI.COM - Jakarta, ibu kota Indonesia, dikenal memiliki banyak jalan yang dinamai berdasarkan tokoh-tokoh besar yang berjasa dalam sejarah perjuangan bangsa. Sebagai bentuk penghormatan terhadap para pahlawan, beberapa tokoh Betawi yang berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia diabadikan namanya sebagai nama jalan di Jakarta. Berikut adalah lima tokoh pahlawan Betawi yang namanya dikenang di ruas-ruas jalan ibu kota.

1. Mohammad Husni Thamrin (MH. Thamrin) – Perintis Perjuangan Hak Rakyat Kecil

Mohammad Husni Thamrin, atau yang lebih dikenal dengan nama MH. Thamrin, lahir di Batavia (sekarang Jakarta) pada 16 Februari 1894. MH. Thamrin adalah tokoh Betawi yang memiliki semangat juang tinggi dalam membela hak rakyat kecil. Ia terkenal karena keberaniannya dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat pribumi di hadapan pemerintahan kolonial Belanda.

Selain sebagai tokoh politik, MH. Thamrin turut berperan dalam pembangunan Jakarta. Salah satu kontribusinya adalah dalam pembangunan saluran air untuk mengatasi masalah banjir yang sering melanda ibu kota. MH. Thamrin juga memperjuangkan perubahan istilah 'Inlander,' yang dianggap merendahkan, menjadi 'Indonesia.' Berkat perannya yang besar, namanya kini diabadikan di Jalan MH. Thamrin, sebuah jalan protokol yang menghubungkan pusat Jakarta dan menjadi ikon penting ibu kota. Selain itu, ada juga Museum MH. Thamrin di Jakarta Pusat yang didedikasikan untuk mengenang jasa-jasanya.

2. KH. Noer Ali – Ulama Pejuang dari Bekasi

KH. Noer Ali, lahir di Bekasi pada 15 Juli 1914, merupakan ulama besar Betawi yang tak hanya mengabdi pada pendidikan agama, tetapi juga turut aktif dalam perjuangan kemerdekaan. KH. Noer Ali mendirikan sebuah pondok pesantren yang hingga kini masih berdiri sebagai salah satu pusat pendidikan agama di Bekasi. Saat penjajahan Jepang, ia dengan berani menolak bekerja sama dan mengarahkan para santrinya untuk bergabung dalam perjuangan melawan penjajah.

Baca Juga : Bandara Internasional Komodo Ditutup Akibat Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki

KH. Noer Ali turut memimpin pasukan rakyat dalam pertempuran mempertahankan kemerdekaan Indonesia, yang kemudian membuat namanya dikenal luas. Sebagai penghormatan atas jasanya, Pemerintah DKI Jakarta menamakan salah satu ruas jalan di Kalimalang, Bekasi, dengan nama KH. Noer Ali. Selain itu, namanya juga dijadikan nama kampung di daerah tersebut, sebagai simbol keberanian dan pengorbanan seorang ulama yang gigih membela tanah air.

3. Ismail Marzuki – Komponis Legendaris Indonesia

Ismail Marzuki, lahir di Kwitang, Jakarta Pusat, pada 11 Mei 1914, adalah komponis legendaris Betawi yang berkontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan melalui karya-karyanya. Ia menciptakan lagu-lagu patriotik seperti "Rayuan Pulau Kelapa," "Halo-Halo Bandung," dan "Indonesia Pusaka," yang hingga kini masih menjadi lagu wajib dalam berbagai acara kenegaraan.

Selain menciptakan musik, Ismail Marzuki juga berkontribusi dalam Orkes Radio Jakarta selama masa penjajahan Jepang. Melalui lagu-lagunya, ia menyebarkan semangat patriotisme dan nasionalisme kepada masyarakat Indonesia. Pemerintah pun mengapresiasi jasa-jasanya dengan mendirikan Taman Ismail Marzuki (TIM), pusat seni dan budaya yang kini menjadi ikon seni di Jakarta Pusat, tempat berkumpulnya seniman dan budayawan dari seluruh Indonesia.

4. Shaleh Iskak – Pejuang Revolusi Kemerdekaan

Shaleh Iskak adalah salah satu tokoh Betawi yang berperan penting dalam revolusi kemerdekaan, terutama selama Agresi Militer Belanda pada akhir tahun 1940-an. Shaleh Iskak berjuang dengan gigih dalam perlawanan melawan penjajah, sehingga mendapat penghargaan Tanda Jasa Pahlawan dari Presiden Soekarno pada tahun 1958.

Jasa besar Shaleh Iskak diabadikan dengan mengubah nama Jalan Kebon Kacang Raya di Jakarta Pusat menjadi Jalan Saleh Iskak pada tahun 2022. Perubahan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan atas dedikasinya yang besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian, masyarakat Jakarta dapat mengenang perjuangan Shaleh Iskak setiap kali melintasi jalan tersebut.

Baca Juga : Momen Wapres Gibran Rakabuming Raka Lakukan Prosesi Tabur Bunga di Makam Pahlawan TMP Kalibata

5. Mpok Nori – Seniman Betawi dan Pelestari Budaya

Mpok Nori, nama yang tak asing lagi bagi masyarakat Betawi, adalah seorang seniman yang terkenal dengan gaya kocaknya serta aksen Betawinya yang khas. Mpok Nori aktif dalam melestarikan budaya Betawi melalui grup lenong "Sinar Noray" dan populer berkat perannya dalam sinetron "Pepesan Kosong."

Selain berperan di dunia hiburan, Mpok Nori memiliki kontribusi besar dalam menjaga keberlangsungan kesenian tradisional Betawi. Oleh karena itu, Pemerintah DKI Jakarta mengabadikan namanya di Jalan Mpok Nori, yang terletak di wilayah Bambu Apus, Jakarta. Jalan ini menjadi simbol penghormatan atas dedikasi seorang seniman Betawi yang berhasil membawa budaya Betawi ke tingkat nasional.

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER