MATAJAMBI.COM - Bau mulut adalah masalah yang sering membuat orang merasa tidak percaya diri, meskipun kenyataannya, kondisi ini jauh lebih umum daripada yang dibayangkan banyak orang.
Namun, yang menjadi pertanyaan, mengapa seseorang yang mengalami bau mulut tidak bisa menyadarinya sendiri?
Bayangkan sedang berbicara dengan teman atau keluarga tanpa menyadari bahwa bau napas Anda mengganggu mereka.
Situasi seperti ini tentu tidak diinginkan siapa pun, tetapi sayangnya, kebanyakan orang yang mengalaminya tidak bisa mendeteksi bau napas mereka sendiri.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah! Begini Cara Menyimpan Makanan yang Sudah Dimasak
Sebagian besar dari kita berpikir bahwa karena kita dapat mencium berbagai aroma di sekitar, seharusnya kita juga bisa mengenali bau napas kita sendiri. Namun, kenyataannya tidak sesederhana itu.
Ada beberapa alasan ilmiah yang menjelaskan mengapa seseorang tidak dapat menyadari bau mulutnya sendiri, dan memahami penyebabnya dapat membantu meningkatkan kesadaran serta kepedulian terhadap masalah ini.
Otak manusia memiliki mekanisme yang dikenal sebagai "kelelahan penciuman" atau "adaptsi olfaktori." Mekanisme ini memungkinkan otak untuk berhenti merespons bau yang terus-menerus dihirup agar dapat lebih fokus pada aroma lain yang lebih penting di lingkungan sekitar.
Karena kita bernapas terus-menerus, otak terbiasa dengan bau napas kita sendiri dan mengabaikannya secara otomatis.
Baca Juga: 5 Topik yang Sebaiknya Tidak Dibahas Orang Tua di Depan Anak-Anak, Yuk Simak!
Adaptasi ini sebenarnya bertujuan untuk membantu kita tetap sadar akan perubahan lingkungan, tetapi pada akhirnya juga membuat kita tidak menyadari jika memiliki bau mulut.
Bau mulut, atau dikenal juga sebagai halitosis, umumnya disebabkan oleh aktivitas bakteri dalam rongga mulut. Bakteri ini memecah sisa makanan dan menghasilkan senyawa berbau tidak sedap yang menyebabkan napas seseorang menjadi kurang segar.
Beberapa faktor yang dapat memperburuk kondisi ini meliputi:
Mulut kering: Air liur berperan dalam membersihkan sisa makanan dan bakteri. Ketika produksi air liur berkurang, bakteri akan lebih lama berada di dalam mulut, yang pada akhirnya memperparah bau napas.