"Petugas harus mengambil keputusan dalam situasi yang tidak mudah. Kami memahami hal tersebut, namun tetap harus memastikan bahwa semua tindakan sesuai dengan SOP, terutama dalam penggunaan senjata api dan prosedur operasional lainnya," tambahnya.
Identitas Korban dan Proses Hukum Berjalan
Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa kelima WNI yang menjadi korban penembakan merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berupaya keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal. Beberapa di antaranya mengalami luka serius, sementara dua lainnya meninggal dunia akibat luka tembak.
Salah satu korban yang meninggal dunia berinisial B telah dimakamkan di kampung halamannya di Riau. Sementara korban berinisial VMSM meninggal pada Selasa, 4 Februari 2025, setelah menjalani operasi pengangkatan ginjal akibat luka tembak di Rumah Sakit Idris Shah Serdang. Jenazahnya telah dimakamkan di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Baca Juga: Cara Rahasia Akses Video yang Diblokir di Yandex 100 Persen Work!
Dua korban lainnya, HA dan MZ, yang berasal dari Riau, berhasil selamat dan saat ini dalam kondisi stabil. Keduanya telah memberikan keterangan kepada pihak berwenang dan membantah bahwa mereka melakukan perlawanan terhadap aparat APMM saat kejadian berlangsung.
Korban kelima, MH, yang berasal dari Aceh, sempat menjalani perawatan intensif dan kini sudah dipindahkan ke ruang perawatan biasa.
Dugaan Jaringan Pengangkutan Ilegal, Satu WNI Ditahan
Selain mengusut aparat yang terlibat dalam penembakan, kepolisian Malaysia juga tengah mengejar dua WNI yang diduga terkait dengan peristiwa ini. Satu orang WNI berusia 35 tahun telah ditahan pada Sabtu, 1 Februari 2025, sekitar pukul 22:30 waktu setempat.
Kepala Kepolisian Selangor, Datuk Hussein Omar Khan, mengonfirmasi bahwa pria tersebut diduga sebagai transporter atau pengangkut yang membantu para WNI keluar-masuk Malaysia tanpa dokumen resmi.
Indonesia Hormati Proses Hukum Malaysia
Baca Juga: Dunia Sepak Bola Berduka! Bejo Sugiantoro Tutup Usia, Begini Perjalanan Kariernya
Menko Kumham Imipas, Yusril Ihza Mahendra, menegaskan bahwa pemerintah Indonesia menghormati proses hukum yang tengah berjalan di Malaysia. Termasuk tindakan hukum yang nantinya akan diberikan baik kepada korban maupun pelaku yang terlibat.
"Kita menghormati keputusan hukum yang diambil pemerintah Malaysia. Kami berharap penyelidikan ini berjalan secara transparan dan memberikan keadilan bagi semua pihak," pungkasnya.