Anak Riza Chalid, Sosok di Balik Kasus ‘Papa Minta Saham’, Ikut Terjerat
Salah satu tersangka yang menarik perhatian publik adalah Muhammad Kerry Andrianto Riza, putra dari pengusaha minyak terkenal, Mohammad Riza Chalid. Kerry diduga memainkan peran sebagai perantara dalam pengadaan minyak mentah impor dengan memenangkan tender melalui manipulasi sistem.
Keuntungan yang didapat Kerry berasal dari markup kontrak pengiriman dalam proses pengadaan minyak. Hal ini dikonfirmasi oleh Direktur Penyidikan Kejagung, Abdul Qohar, yang menyatakan bahwa markup kontrak pengiriman dilakukan oleh Yoki Firnandi, Direktur Utama PT Pertamina International Shipping.
“Kejadian ini menyebabkan negara harus membayar biaya tambahan sebesar 13 hingga 15 persen yang seharusnya tidak ada. Akibatnya, tersangka MKAR (Muhammad Kerry Andrianto Riza) memperoleh keuntungan ilegal dari transaksi ini,” ujar Abdul Qohar dalam konferensi pers di Gedung Kejagung, Senin 24 Februari 2025.
Baca Juga: 17 Tahun Menikah, Asri Welas Bongkar Fakta Mencengangkan: 'Aku Gak Kenal Suamiku!'
Saat ini, Kerry telah resmi ditahan di Rutan Salemba guna menjalani proses hukum lebih lanjut.
Bukan Skandal Pertama, Kerry Juga Tersandung Kasus Korupsi Lain
Nama Kerry Riza ternyata sudah pernah muncul dalam beberapa kasus besar lainnya, termasuk dalam skandal Setya Novanto dan kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya.
Pada tahun 2015, perusahaannya, PT Orbit Terminal Merak, terseret dalam kasus Setya Novanto terkait permintaan DPR RI kepada Pertamina untuk membayar biaya penyimpanan BBM ke perusahaan tersebut.
Kemudian pada tahun 2020, Kerry kembali masuk dalam daftar tersangka dalam kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero), di mana ia berperan sebagai Manajer Investasi PT GAP Capital.
Baca Juga: Skandal Korupsi Minyak Rp193,7 Triliun! Dirut Pertamina Patra Niaga Jadi Tersangka, Benarkah Pertamax Dioplos?
Skandal 'Papa Minta Saham' yang sempat heboh pada 2015 kembali mencuat setelah nama Kerry Riza ikut terseret dalam kasus Pertamina. Skandal ini melibatkan Setya Novanto (Setnov) yang saat itu menjabat Ketua DPR RI dan diduga menggunakan nama Presiden Joko Widodo untuk meminta 11 persen saham Freeport.
Riza Chalid, ayah Kerry, ikut terlibat dalam pertemuan dengan Setnov dan Maroef Sjamsoedin di Hotel Ritz-Carlton pada Juni 2015. Dalam pertemuan itu, Setnov dan Riza Chalid diduga merancang strategi untuk memperpanjang kontrak Freeport dengan imbalan saham.