Metronews

Awal Mula al-A’la, al-Kafirun dan al-Ikhlas Sering Jadi Bacaan di 3 Rakaat Shalat Witir Usai Shalat Tarawih, Begini Penjelasannya

0

0

matajambi |

Sabtu, 01 Mar 2025 16:44 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Caption Gambar

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung
Baca Juga: Danau Misterius Ini Bisa Mengubah Hewan Jadi Batu! Mitos atau Fakta?

Mengacu pada sumber dari Nahdlatul Ulama (NU), ulama Syafi’iyyah dan Hanabilah memiliki kesepakatan bahwa dianjurkan membaca surat al-A’la di rakaat pertama dan al-Kafirun di rakaat kedua.

Sedangkan pada rakaat terakhir, menurut ulama Syafi’iyyah, dianjurkan membaca surat al-Ikhlas yang disertai dengan al-Mu’awwidzatain.

Al-Mu’awwidzatain adalah dua surat terakhir dalam Al-Qur’an, yakni surat al-Falaq dan an-Nas.

Namun, ulama Hanabilah berpendapat bahwa membaca surat al-Ikhlas saja sudah mencukupi.
Dalil Bacaan Shalat Witir

Baca Juga: Benarkah Duduk dan Tidur Membakar Kalori? Ini Penjelasannya!

Ulama dari mazhab Syafi’iyyah merujuk pada hadits yang diriwayatkan oleh an-Nasai dan Ibnu Majah.

Dalam hadits tersebut disebutkan bahwa saat Sayyidah Aisyah ditanya mengenai surat apa yang biasa dibaca oleh Nabi Muhammad SAW dalam shalat witir, ia menjawab bahwa Rasulullah membaca surat al-A’la di rakaat pertama, al-Kafirun di rakaat kedua, dan al-Ikhlas bersama dengan al-Mu’awwidzatain di rakaat ketiga.

Sedangkan menurut Muhammadiyah, bacaan shalat witir biasanya menggunakan surat al-A’la, al-Kafirun, dan al-Ikhlas.

“Dari Ubay bin Ka’ab, diriwayatkan bahwa ia berkata: Nabi SAW dalam shalat witir membaca Sabbihisma Rabbikal-A’laa pada rakaat pertama, Qul Yaa Ayyuhal Kaafirun di rakaat kedua, dan Qul Huwallaahu Ahad di rakaat ketiga,” demikian hadits yang diriwayatkan oleh an-Nasa’i, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Ramadan 1446 H untuk Kota Jambi: Lengkap Waktu Imsak, Subuh, dan Magrib

Untuk menentukan tanggal 1 Syawal 1446 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri 2025, pemerintah akan kembali mengadakan sidang isbat di penghujung Ramadhan.

Sementara itu, Muhammadiyah yang menggunakan metode hisab telah menetapkan bahwa 1 Syawal 1446 H atau Idul Fitri jatuh pada Senin Pahing, 31 Maret 2025.

 

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER