Baca Juga: Cek Waktu Imsak Kota Jambi 2 Maret 2025! Jangan Sampai Telat Sahur dan BerbukaSejak saat itu, sistem pernapasannya menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Di akhir tahun 2020, beliau mengalami skiatika yang menyebabkan nyeri saraf akut, sehingga menghambat mobilitasnya dan membuatnya kesulitan untuk berdiri dalam waktu lama.
Pada Juli 2021, Paus menjalani operasi akibat stenosis divertikular yang menyebabkan penyempitan usus besar. Prosedur tersebut mengharuskannya menjalani pengangkatan sekitar 13 inci dari ususnya dan dirawat di Rumah Sakit Universitas Gemelli selama 10 hari.
Selama tahun 2022, nyeri lutut yang dialaminya semakin memburuk, memaksanya untuk menggunakan kursi roda dan alat bantu jalan. Beberapa agenda kepausan pun terpaksa dibatalkan akibat kondisi tersebut.
Pada tahun 2023, Paus kembali menjalani rawat inap karena bronkitis. Kemudian, beliau juga harus menjalani operasi perut akibat hernia insisional yang membutuhkan prosedur laparotomi dan perbaikan dinding perut. Pascaoperasi, beliau dirawat intensif selama sembilan hari.
Baca Juga: Hasil Piala FA: Manchester City Kalahkan Plymouth 3-1, Lolos ke Perempat Final!
Di penghujung tahun 2024, Paus mengalami cedera akibat jatuh yang menyebabkan hematoma besar di dagunya setelah kepalanya terbentur meja. Kini, pada tahun 2025, beliau kembali menghadapi tantangan kesehatan dengan diagnosa pneumonia bilateral dan infeksi polimikroba yang memperumit kondisinya.
Meskipun laporan terbaru menyebutkan adanya perbaikan kondisi, beberapa sumber menyatakan bahwa persiapan untuk kemungkinan skenario terburuk telah mulai dilakukan sebagai langkah antisipasi.