Hiburan

Viral di Indonesia! Tren AI ChatGPT Bergaya Ghibli Bikin Pemilik Studio Ghibli Merasa Terhina

0

0

matajambi |

Jumat, 04 Apr 2025 19:59 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Caption Gambar

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

 

MATAJAMBI.COM - OpenAI baru saja meluncurkan fitur inovatif di ChatGPT-4o yang memungkinkan pengguna menciptakan gambar dengan gaya visual khas Studio Ghibli.

Fitur ini langsung viral di media sosial, dengan banyak orang menggunakannya untuk mengubah foto pribadi, hewan peliharaan, hingga tokoh terkenal menjadi ilustrasi ala animasi Ghibli.

Namun, tren ini tidak serta-merta disambut dengan antusiasme oleh semua pihak. Salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia animasi, Hayao Miyazaki, yang juga merupakan salah satu pendiri Studio Ghibli, telah lama dikenal sebagai sosok yang menolak penggunaan kecerdasan buatan dalam seni.

Miyazaki memiliki pandangan yang sangat tegas mengenai AI dalam dunia kreatif. Menurutnya, meskipun teknologi dapat meniru bentuk dan pola, AI tidak mampu menangkap emosi manusia yang menjadi esensi dari sebuah karya seni.

Baca Juga: Viral Potret Lebaran Keluarga Andre Rosiade, Pratama Arhan Tak Hadir? Ini Penjelasan Lengkapnya

Baginya, seni bukan sekadar menciptakan gambar yang indah, tetapi juga harus mampu menyampaikan makna mendalam dan pengalaman emosional.

"Saya tidak akan pernah menggunakan teknologi ini dalam karya saya. Ini adalah penghinaan terhadap seni dan kehidupan itu sendiri," ujar Miyazaki dalam sebuah wawancara yang dikutip pada Jumat, 4 April 2025.

Pernyataan ini bukan sekadar opini kosong. Pada tahun 2016, Miyazaki pernah menghadiri presentasi oleh Dwango Artificial Intelligence Laboratory yang memperlihatkan animasi makhluk tak berkepala dengan gerakan yang dianggap aneh.

Bukannya kagum, Miyazaki justru merasa jijik dan menyatakan bahwa para pengembang teknologi tersebut tidak memahami makna seni dan nilai kehidupan. Baginya, penggunaan AI dalam seni adalah sesuatu yang tidak manusiawi.

Baca Juga: Jadwal Lengkap dan Link Nonton Timnas U-17 Indonesia vs Korea di Piala Asia 2025, Jangan Sampai Ketinggalan!

Tren gambar Ghibli berbasis AI ini juga memunculkan perdebatan baru mengenai hak cipta. Di Jepang, undang-undang memungkinkan karya seni digunakan untuk melatih AI guna kepentingan inovasi teknologi.

Meski begitu, banyak pakar hukum berpendapat bahwa jika hasil yang dihasilkan AI terlalu menyerupai karya asli yang memiliki hak cipta, maka ini bisa menjadi pelanggaran hukum.

Lebih dari sekadar isu legalitas, bagi Miyazaki, permasalahan ini menyentuh ranah yang lebih dalam: nilai dan esensi seni itu sendiri.

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER