Di sisi lain, beberapa ahli budaya menilai bahwa fenomena seperti ini sering terjadi dalam era digital, di mana tren dapat berkembang secara cepat tanpa disadari asal-usulnya.
Menurut mereka, yang terpenting adalah bagaimana masyarakat menanggapi fenomena tersebut dengan bijak dan tetap berpegang pada nilai budaya serta identitas lokal.
Baca Juga: Terungkap! Jurnalis Banjarbaru Rekam Detik-Detik Sebelum Dibunuh, Ini Bukti Mengerikannya
Meski menuai kontroversi, tren tarian THR masih terus berkembang dan banyak dilakukan oleh masyarakat. Sejumlah pihak juga menilai bahwa selama tarian ini tidak bermaksud menyinggung pihak lain, tidak ada alasan untuk melarangnya.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari otoritas terkait mengenai polemik tarian THR. Namun, perdebatan yang muncul di media sosial menunjukkan bahwa tren budaya di era digital bisa dengan cepat menjadi isu yang lebih kompleks.