MATAJAMBI.COM - Saat air dingin menyentuh kulit, tubuh langsung bereaksi. Banyak dari kita mungkin langsung merinding, tapi di balik rasa kaget itu, ternyata tersimpan berbagai manfaat luar biasa yang telah dibuktikan oleh sains.
Mandi air dingin bukan sekadar kebiasaan orang zaman dulu atau trik penyegar setelah olahraga—ia adalah terapi alami yang bisa meningkatkan kualitas hidup jika dilakukan dengan tepat.
Di berbagai negara, mandi dengan air dingin menjadi bagian dari gaya hidup sehat. Di Jepang, praktik ini dikenal sebagai misogi, sebuah ritual pembersihan diri secara spiritual dan fisik.
Di Skandinavia, orang-orang rutin berendam dalam air es setelah sauna. Di Indonesia sendiri, mandi air dingin lebih sering dianggap kebutuhan daripada pilihan. Tapi, apa jadinya jika kita mulai melihatnya sebagai bagian dari perawatan kesehatan holistik?
Baca Juga: Harga Karet Anjlok Usai Lebaran, Petani di Bungo Kian Terjepit: 'Kami Sudah di Ujung Tanduk'
1. Detoksifikasi Sirkulasi: Mendorong Darah Mengalir Lebih Efisien
Paparan air dingin memicu tubuh untuk mempercepat aliran darah ke organ vital demi menjaga suhu inti tetap stabil.
Ini bukan hanya reaksi alamiah, tapi juga proses yang membuat jantung dan pembuluh darah bekerja lebih optimal. Setelah tubuh hangat kembali, darah mengalir deras ke permukaan kulit, membantu membuang racun dan mempercepat pemulihan jaringan.
2. Menyalakan Sistem Imun Tanpa Suplemen
Beberapa studi dari Eropa menemukan bahwa mandi air dingin secara rutin meningkatkan jumlah limfosit dan sel pembunuh alami (natural killer cells), dua komponen penting dalam pertahanan tubuh terhadap virus dan bakteri. Hal ini dapat menjelaskan mengapa orang yang terbiasa mandi air dingin cenderung lebih tahan terhadap flu musiman.
Baca Juga: Arus Balik Padat, Kasatlantas Batanghari Ingatkan Pemudik: Keselamatan Lebih Penting dari Kecepatan!
3. Mempercepat Regenerasi Otot Pascakegiatan Fisik
Banyak pelatih kebugaran profesional menyarankan mandi air dingin setelah latihan intensif karena efek antiinflamasinya. Suhu rendah membantu mencegah mikropembengkakan otot dan mengurangi nyeri akibat DOMS (Delayed Onset Muscle Soreness).
Bahkan, atlet kelas dunia rutin berendam dalam air sedingin 10°C demi mempercepat waktu pemulihan.