MATAJAMBI.COM – Musisi kenamaan Ahmad Dhani kembali angkat suara soal polemik royalti yang tak kunjung tuntas. Kali ini, ia menyoroti ketidakadilan yang dialami oleh mendiang Titiek Puspa, salah satu maestro musik Indonesia yang baru saja wafat.
Dalam unggahan terbarunya di kanal YouTube miliknya pada Jumat, 11 April 2025, pentolan Dewa 19 itu menyampaikan bahwa hingga kini, hak royalti yang seharusnya diterima oleh almarhumah masih belum sepenuhnya dibayarkan oleh Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN).
“Saya yakin, mendiang Titiek Puspa belum menerima royalti sepenuhnya. LMK belum sepenuhnya menyelesaikan kewajibannya," ungkap Dhani.
Ahmad Dhani juga menyinggung popularitas karya-karya Titiek Puspa yang hingga kini masih sering dibawakan oleh penyanyi papan atas Tanah Air, termasuk oleh band NOAH.
Baca Juga: Kenapa Habis Makan Langsung Lemas dan Mengantuk? Ini Jawaban Ilmiahnya!
“Lagu-lagu beliau masih sering dinyanyikan, bahkan Ariel NOAH juga pernah membawakan lagunya. Tapi bagaimana hak royalti beliau?” lanjutnya.
Tak hanya itu, Dhani juga mengungkapkan bahwa almarhumah Titiek Puspa sempat menyatakan dukungannya terhadap gerakan Aliansi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI) yang diinisiasinya. Menurutnya, mendiang bahkan bersedia menjadi salah satu dewan pembina AKSI sebelum berpulang.
Sebagai bentuk penghormatan sekaligus langkah lanjutan, Dhani menyatakan niat untuk bertemu dengan keluarga mendiang, termasuk anak-anaknya, guna mendiskusikan hak kelola dan distribusi royalti karya-karya Titiek Puspa.
“Beliau pernah siap jadi dewan pembina AKSI. Kalau keluarga memberi wewenang, kami akan ambil alih pengelolaan lisensi langsung. Misalnya soal lagu 'Kupu-Kupu Malam' yang dibawakan Ariel, kita bisa langsung kontak dan atur sistem direct license,” ujarnya.
Baca Juga: Kenapa Hujan Masih Terjadi di Indonesia Saat Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG
Seperti diketahui, Titiek Puspa meninggal dunia pada Kamis, 10 April 2025 di Rumah Sakit Medistra, Jakarta. Musisi legendaris yang dikenal dengan karya-karya lintas generasi ini wafat setelah menjalani operasi akibat pendarahan otak.
Semasa hidupnya, Titiek Puspa dikenal sebagai sosok yang berdedikasi tinggi pada dunia musik Indonesia. Puluhan lagu ciptaannya masih diputar hingga kini, mulai dari "Kupu-Kupu Malam", "Bing", hingga "Marilah Kemari".
Isu royalti memang bukan hal baru di industri musik Indonesia. Banyak pencipta lagu yang kesulitan menerima hak mereka secara transparan dan adil. Keberadaan LMK sebagai jembatan distribusi royalti seringkali dipertanyakan kinerjanya oleh sejumlah musisi.
Gerakan AKSI yang digagas Ahmad Dhani hadir sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem royalti yang dianggap belum berpihak kepada pencipta lagu. Lewat gerakan ini, Dhani berharap pengelolaan royalti bisa dilakukan secara langsung antara pencipta dan pengguna lagu melalui sistem lisensi langsung (direct license).