MATAJAMBI.COM – Di tengah tekanan ekonomi dan harga kebutuhan pokok yang terus naik, banyak keluarga mencari cara untuk menghemat pengeluaran, termasuk dengan menggunakan kembali minyak goreng.
Kebiasaan ini memang terlihat praktis, tetapi ternyata menyimpan bahaya besar bagi kesehatan.
Banyak orang masih kerap menggoreng makanan seperti tempe atau pisang di pagi hari, lalu memakai minyak yang sama untuk menggoreng ikan di malam harinya.
Bahkan ada yang memakai minyak tersebut berulang kali hingga warnanya menghitam. Tanpa disadari, tindakan ini dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kanker.
Baca Juga: 10 Trik Murah Bikin Rumah Kamu Terlihat Seperti Miliaran, Nomor 4 Bikin Kaget!
Setiap kali minyak dipanaskan, terjadi perubahan struktur kimia. Bila dipanaskan berulang kali, minyak akan menghasilkan zat beracun seperti radikal bebas, akrolein, dan hidrokarbon aromatik polisiklik. Senyawa ini telah terbukti dapat merusak sel dan memicu pertumbuhan kanker.
Tanda bahwa minyak sudah tidak layak pakai antara lain warnanya menjadi gelap, mengeluarkan bau menyengat, dan meninggalkan residu kental. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa minyak sudah tercemar dan tidak aman digunakan kembali.
Sejumlah penelitian medis telah menunjukkan kaitan antara minyak goreng bekas dan risiko berbagai jenis kanker. Penggunaan berulang minyak goreng bisa meningkatkan kemungkinan munculnya penyakit serius berikut:
Kanker Payudara: Zat beracun dari minyak rusak dapat mengganggu hormon tubuh, memicu risiko kanker payudara.
Baca Juga: Rahasia Kulit Glowing Alami: Cukup Konsumsi 5 Buah Ini, No Skincare Needed!
Kanker Usus Besar: Paparan senyawa seperti aldehida dapat merusak lapisan usus dan menyebabkan inflamasi kronis.
Kanker Pankreas: Akrolein yang terbentuk saat minyak terlalu panas berisiko memicu mutasi sel di organ pankreas.
Kanker Hati: Hati yang berfungsi menyaring racun akan bekerja lebih keras dan berisiko rusak jika terus-menerus terpapar zat kimia dari minyak bekas.