Meskipun biaya bahan bakar dan perawatan relatif lebih hemat, konsumen perlu waspada terhadap biaya penggantian baterai yang tergolong tinggi. Chris menegaskan, harga baterai bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah, dan biasanya harus ditanggung setelah masa garansi habis. Ini merupakan “biaya tersembunyi” yang sering tak disadari pembeli saat awal transaksi.
5. Tidak Cocok untuk Semua Gaya Hidup
Faktor lain yang tak kalah penting adalah ketidaksesuaian mobil listrik dengan semua jenis pengguna. Bagi mereka yang tinggal di daerah tanpa akses pengisian daya memadai, atau dengan mobilitas tinggi, kendaraan listrik justru dapat menjadi sumber kerepotan.
“Tidak semua orang cocok dengan ekosistem mobil listrik, apalagi jika belum siap dengan keterbatasan infrastrukturnya,” ungkap Chris dalam videonya.
Baca Juga: Mau Disukai Banyak Orang? Terapkan 12 Cara Ini dan Jadilah Tempat Aman Bagi Siapa Saja!Ulasan kritis dari Chris Delano ini menjadi angin segar di tengah dominasi kampanye positif mengenai mobil listrik. Ia mengajak calon konsumen untuk tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga mempertimbangkan tantangan nyata di lapangan.
Kendaraan listrik memang menawarkan banyak kelebihan, namun belum tentu menjadi solusi ideal bagi semua orang, terutama jika kesiapan infrastruktur dan dukungan layanan purna jual belum maksimal.
Sebelum mengambil keputusan, penting untuk menilai apakah kendaraan tersebut benar-benar sesuai dengan kebutuhan, lokasi, dan gaya hidup pribadi. Karena dalam dunia otomotif, investasi yang baik bukan sekadar soal teknologi terkini, tetapi juga soal kecocokan dan keberlanjutan pemakaian.