BATANG HARI, MATAJAMBI.COM - Ajang bergengsi Liga Sepak Bola U-35 Piala Bupati Batang Hari 2025 resmi menutup tirainya pada Sabtu malam, 18 Oktober 2025.
Penutupan digelar meriah di Alun-alun Kota Muara Bulian pukul 20.15 WIB dan ditandai langsung oleh Bupati Batang Hari, M. Fadhil Arif.
Turnamen yang berlangsung sejak 24 Agustus 2025 diikuti oleh 35 tim yang berasal dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah Pemkab Batang Hari. 
Pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi, dibagi ke dalam enam grup, dan berlangsung selama hampir dua bulan penuh.
Acara penutupan dihadiri oleh Pj Sekda Batang Hari M. Rambe, Ketua DPRD, para kepala OPD, Ketua KONI Batang Hari, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Ketua pelaksana turnamen, Samandani, menyampaikan rasa syukur karena kegiatan berjalan lancar dan sukses mencetak para juara. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Batang Hari, Askab PSSI, dan KONI Batang Hari atas dukungan penuh dalam menyukseskan gelaran Piala Bupati U-35 tahun ini.
                        
            
            
            
Bupati Batang Hari, M. Fadhil Arif, dalam sambutannya menegaskan bahwa tujuan utama turnamen bukan hanya untuk menentukan juara, tetapi untuk mempererat silaturahmi antar-OPD dan lintas sektor.Bupati Fadhil Arif mengatakan bahwa turnamen ini menjadi sarana memperkuat kebersamaan dan menjaga kesehatan melalui olahraga. Semangat solidaritas dan kerja sama antar tim menjadi fokus utama dalam setiap pertandingan.
Setelah menutup secara resmi, Bupati Fadhil Arif menyerahkan trofi bergilir kepada tim juara pertama, yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PDK). Juara kedua diraih PDAM dan juara ketiga Disporapar.
Penghargaan individu juga diberikan kepada Tandri Saputra dari Disporapar sebagai Best Player dan Mawir dari Dinas PDK sebagai Top Scorer dengan torehan sembilan gol.
Sebagai penutup, digelar laga persahabatan antara All Star Batang Hari melawan Polda Jambi, yang dimenangkan tim Polda Jambi dengan skor tipis 3–2. Turnamen ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga memperkuat kebersamaan, solidaritas, dan kesehatan masyarakat melalui olahraga sepak bola.