MATAJAMBI.COM – Pernahkah Anda memperhatikan garis-garis kecil yang terdapat di tepi koin? Bagi sebagian orang, detail ini mungkin terkesan sepele.
Namun, siapa sangka, desain sederhana tersebut menyimpan sejarah panjang yang berkaitan dengan keamanan, tradisi, hingga teknologi pencetakan uang logam.
Menurut Louis Davern, seorang numismatis atau ahli koin, keberadaan garis di tepi koin awalnya bukan sekadar hiasan.
“Tepi bergerigi mulai diperkenalkan karena alasan penting dalam sejarah, terutama untuk mencegah praktik clipping atau pengikisan koin,” ujarnya.
Koin pertama kali muncul sekitar tahun 600 SM di Kerajaan Lydia, kawasan yang kini masuk wilayah Turki modern.
Saat itu, bentuk koin masih sederhana, hanya gumpalan logam campuran emas dan perak tanpa detail di sisinya.
Perubahan signifikan baru terjadi pada akhir abad ke-16. Para penjahat kala itu kerap mengikis sedikit logam berharga dari sisi koin untuk dijual kembali.
Akibatnya, nilai koin berkurang meskipun masih dipakai dengan harga penuh.Untuk mengatasi hal ini, Sir Isaac Newton yang menjabat sebagai Master of the Royal Mint di Inggris pada akhir 1600-an memperkenalkan tepi bergerigi.
Dengan adanya garis-garis di sisi koin, praktik pengikisan bisa terdeteksi lebih mudah. Inovasi ini kemudian diadopsi oleh banyak negara, termasuk Amerika Serikat pada 1792.
Mengapa Hanya Koin Tertentu yang Bergaris?
Tidak semua koin memiliki tepi bergerigi. Hanya koin dengan nilai lebih tinggi, seperti dime, quarter, half dollar, dan beberapa pecahan dolar yang mendapat desain tersebut.
“Pembuatan tepi bergerigi membutuhkan biaya tambahan, sehingga tidak diterapkan pada koin logam dasar seperti penny atau nikel. Selain itu, koin kecil tidak mengandung logam berharga yang cukup untuk menarik upaya pengikisan,” jelas Davern.
Meski koin modern tidak lagi terbuat dari emas atau perak, garis-garis pada tepi koin tetap dipertahankan. Fungsi tersebut kini meliputi:
- Keamanan: membantu membedakan koin asli dari palsu.
- Bantuan untuk tunanetra: memudahkan identifikasi hanya dengan sentuhan.