Jika seseorang menjadi makmum, ia menyertakan lafal "ma'muman" dalam niatnya.
Sementara, ketika menjadi imam, ia menambahkan bacaan "imaaman" dalam niatnya.
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا للهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatan li ‘îdil fithri rak'ataini (ma'mûman/imâman) lillahi ta'ala.
Artinya, Aku niat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.
2. Takbiratul Ihram Seperti dalam solat biasa, sholat Idul Fitri juga dimulai dengan takbiratul ihram.
Setelah membaca doa iftitah, disarankan mengucapkan takbir hingga tujuh kali pada rakaat pertama.
Di antara setiap takbir, dianjurkan membaca:
اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا
Allahu akbar kabira, wal hamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila.
Artinya, Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.
atau membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Arab-latin: Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar.
Artinya: Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.