Baca Juga : Hati-hati! 7 Kebiasaan Ini Bisa Membuat Jerawat Anda Semakin Parah
Beberapa orang percaya bahwa telur berwarna coklat rasanya lebih enak daripada telur putih. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung hal ini. Rasa telur dipengaruhi oleh pola makan ayam, bukan warna cangkangnya.
Ayam yang mengonsumsi makanan kaya jagung atau biji-bijian lainnya dapat menghasilkan telur dengan rasa yang sedikit berbeda, tetapi hal ini dapat terjadi pada telur berwarna putih dan coklat.
Biaya dan ketersediaan
Telur berwarna coklat lebih mahal dibandingkan telur putih. Hal ini karena ayam yang bertelur berwarna coklat biasanya berukuran lebih besar dan membutuhkan lebih banyak makanan sehingga membutuhkan biaya yang lebih besar. Selain itu, telur berwarna coklat diasosiasikan dengan pertanian organik atau peternakan bebas, yang juga dapat meningkatkan harganya. Namun, ini tidak berarti telur berwarna coklat lebih baik; itu hanya berarti biaya produksinya lebih mahal.
Baca Juga : Gubernur Al Haris Resmi Lantik Raden Najmi Sebagai Pj. Bupati Muaro Jambi dan Perpanjang Masa Jabatan Bachril Bakri
Praktek pertanian
Praktek peternakan yang digunakan untuk beternak ayam dapat mempengaruhi kualitas telur. Ayam yang dibiarkan bebas berkeliaran dan mengonsumsi makanan yang bervariasi cenderung menghasilkan telur dengan profil nutrisi yang lebih baik, apa pun warna cangkangnya. Telur yang diberi label "organik" atau "free-range" biasanya berasal dari ayam dengan kondisi kehidupan yang lebih baik.
Label ini dapat ditemukan pada telur berwarna putih dan coklat.
Mitos umum tentang telur
Baca Juga : Pemkab Muaro Jambi Gelar Pisah Sambut Pj Bupati Bachyuni kepada Pj Bupati yang Baru Najmi
Ada beberapa mitos tentang telur yang bisa menimbulkan kebingungan:
1. Mitos: Telur berwarna coklat lebih sehat dibandingkan telur putih.
Fakta: Kedua jenis telur tersebut memiliki nilai gizi yang sama.
2. Mitos: Telur berwarna coklat rasanya lebih enak dibandingkan telur putih.