Metronews

Keputusan Mengejutkan Trump: Mengapa JD Vance yang Dulu Menghina Kini Jadi Cawapres?

0

0

matajambi |

Selasa, 16 Jul 2024 09:10 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Caption Gambar

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

MATAJAMBI.COM - Dalam langkah yang mengejutkan, Donald Trump mengumumkan pada Senin 15 Juli 2024 bahwa JD Vance, senator junior dari Ohio dan penulis memoar laris "Hillbilly Elegy", akan menjadi calon wakil presidennya dalam pemilihan presiden mendatang.

Pengumuman ini dibuat pada hari pertama konvensi nasional Partai Republik, menandai puncak evolusi politik Vance yang mengejutkan selama beberapa tahun terakhir.

Vance, yang dulu adalah kritikus vokal Trump dan pernah menyebutnya sebagai "Hitler-nya Amerika" dan "penipuan total", kini telah berubah menjadi salah satu pendukung Trump yang paling setia.

Perubahan ini terlihat jelas saat Vance mencalonkan diri untuk kursi Senat pada tahun 2022, di mana ia mendapatkan dukungan penuh dari Trump dan berhasil memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Republik yang ketat.

Baca Juga : Timnas Indonesia U-19 Siap Bertarung di Piala AFF 2024: Ini Daftar 23 Pemain Andalan Indra Sjafri

Baca Juga : Tragis! Mahasiswi Loncat dari Lantai 12 Gedung Mahligai Bank Jambi, Rektor UIN STS Jambi Mengungkap Kedukaan Mendalam

Trump sendiri mengakui sejarah kontroversial Vance dengan berkata, "Dia adalah orang yang pernah mengatakan hal buruk tentang saya. Jika saya mengikuti standar itu, saya rasa saya tidak akan pernah mendukung siapapun di negara ini."

Vance menggemakan penilaian tersebut dengan mengakui kesalahannya di masa lalu dan menyatakan bahwa Trump adalah "presiden terbaik dalam hidup saya."

JD Vance pertama kali naik daun pada tahun 2016 setelah penerbitan "Hillbilly Elegy", yang merinci masa kecilnya di Ohio barat daya dan kemudian masuk ke sekolah hukum Yale. Buku ini kemudian diadaptasi menjadi film pada tahun 2020 yang dibintangi oleh Glenn Close dan Amy Adams.

Vance menjadi suara konservatif yang sering dikutip, menjelaskan pandangan politik Trump kepada audiens yang bingung. Meskipun awalnya dipandang sebagai Republikan anti-Trump, Vance mengubah nadanya secara tajam saat memasuki pemilihan Senat tahun 2022 dengan membentuk kampanye yang berfokus pada proposal sayap kanan seperti menyelesaikan tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.

Baca Juga : Seleksi CPNS 2024: Panduan Lengkap Cara Daftar dan Persyaratan

Selama pemilihan, Vance menghadapi tuduhan mendukung teori konspirasi rasis yang dikenal sebagai "Penggantian Besar". Taktik sayap kanan keras Vance pada akhirnya berhasil, saat ia mengalahkan perwakilan Demokrat Tim Ryan dengan selisih enam poin. Dalam satu setengah tahun sejak dia bergabung dengan Kongres, Vance telah menjadi salah satu pendukung Trump yang paling vokal dan agresif di Capitol Hill.

Kehadiran JD Vance sebagai calon wakil presiden memberikan energi baru kepada basis setia Trump. Vance, yang berusia 39 tahun, menjadi milenial pertama yang bergabung dengan partai besar pada saat muncul kekhawatiran mendalam tentang para pemimpin politik Amerika yang berusia lanjut.

Penunjukan ini terjadi setelah percobaan pembunuhan terhadap Trump pada hari Sabtu (13/7) yang telah mengguncang kampanye presiden AS.

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER