IKN, MATAJAMBI.COM - Istana Garuda, yang menjadi salah satu ikon di Ibu Kota Nusantara (IKN), menarik perhatian publik karena perubahan warnanya yang mencolok. Berbeda dari desain awal yang direncanakan berwarna hijau, wajah bangunan ini kini hadir dengan nuansa gelap. I Nyoman Nuarta, perancang di balik Istana Garuda, pun angkat bicara untuk menjelaskan alasan di balik perubahan ini.
Menurut Nyoman, warna kuningan pada bagian depan Istana Garuda memang sengaja dipilih untuk mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Ia menjelaskan bahwa perubahan warna ini adalah hasil dari proses alami yang dikenal sebagai Patina, yang juga terjadi pada Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali.
Seiring waktu, kuningan tersebut akan berubah menjadi hijau kebiruan akibat oksidasi, memberikan tampilan yang lebih alami dan unik.
"Warna kuningan di bagian depan akan berubah menjadi hijau kebiruan karena proses oksidasi alami. Ini sangat tergantung pada kondisi alam sekitar," ujar Nyoman, melansir Antara, Minggu 11 Agutus 2024.
Baca Juga : Atletico Madrid Tekuk Juventus 2-0 di Laga Pramusim: Sinyal Bahaya untuk Musim Baru
Nyoman juga menekankan bahwa pilihan warna gelap pada Istana Garuda bukan tanpa pertimbangan. Ia secara sengaja menghindari warna-warna mencolok seperti emas yang kerap digunakan dalam bangunan mewah. Menurutnya, warna gelap mencerminkan karakter yang lebih kuat dan elegan.
"Banyak yang mungkin mengharapkan warna emas yang mencolok, namun saya merasa itu tidak cocok untuk Istana Garuda. Warna gelap lebih tepat untuk menggambarkan karakter bangunan ini," jelas Nyoman.
Bagian struktur bilah pada bangunan ini juga menggunakan baja tahan cuaca yang awalnya berwarna kemerahan. Seiring waktu dan terpapar cuaca, warnanya akan semakin gelap. Nyoman mengibaratkan proses ini seperti yang terjadi pada jembatan-jembatan di New York, yang menggunakan material serupa.
"Struktur bilah akan berubah dari kemerahan menjadi lebih gelap setelah terpapar cuaca selama satu hingga dua tahun," tambahnya.
Rangka bangunan Istana Garuda terbuat dari baja berlubang atau perforated, yang dikenal tahan lama hingga ratusan tahun. Nyoman menjelaskan bahwa baja ini diproduksi secara khusus oleh Krakatau Steel, dengan perhatian tinggi pada kualitas dan detail.
Baca Juga : Liverpool Lanjutkan Tren Positif di Pramusim dengan Kemenangan Telak atas Sevilla
Nyoman juga menegaskan pentingnya penggunaan produk dalam negeri dalam proyek ini, sesuai dengan peraturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Semua material yang digunakan dalam konstruksi Istana Garuda dipastikan memenuhi persyaratan TKDN, sebagai bentuk dukungan terhadap industri lokal.