Kasus ini telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, khususnya di media sosial, di mana banyak orang mendukung langkah tegas terhadap kebijakan yang dianggap diskriminatif ini. Jika dugaan ini terbukti benar, RS Medistra bisa menghadapi tekanan serius untuk merevisi kebijakan internalnya dan memastikan bahwa tidak ada lagi tindakan diskriminatif terhadap tenaga medis atau pegawai lain yang memilih untuk mengenakan hijab.
Baca Juga : Kronologi Bocah SD Dibully, Dipaksa Makan Roti Isi Tusuk Gigi Plastik
Dengan semakin meningkatnya kesadaran publik terhadap isu hak asasi manusia dan kebebasan beragama, kasus seperti ini bisa menjadi ujian penting bagi institusi kesehatan di Indonesia untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap prinsip inklusi dan keberagaman.*