MATAJAMBI.COM - Dua pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia dan Marc Marquez, akan menghadapi salah satu momen krusial dalam persiapan mereka menuju MotoGP 2025. Tes pramusim yang berlangsung selama tiga hari di Sirkuit Sepang, Malaysia, mulai Rabu 05 Februari 2025, menjadi kesempatan bagi keduanya untuk menguji performa motor terbaru, Ducati Desmosedici GP25.
Bagnaia yang memasuki musim kelimanya bersama Ducati pabrikan menyambut tes ini dengan penuh kepercayaan diri. Versi purwarupa dari Desmosedici GP25 sebelumnya telah ia coba dalam tes pasca-musim di Sirkuit Catalunya, November lalu. Menariknya, baik Bagnaia maupun Marquez memiliki perasaan yang sama terhadap motor baru mereka, yang menjadi sinyal positif bagi tim.
"Kami senang dengan paket yang sama. Apa yang kami minta di Barcelona juga serupa, dan kami memiliki perasaan yang sama terhadap motor ini. Saya pikir kami tidak memerlukan banyak perubahan," ujar Bagnaia kepada MotoGP.com, dikutip dari Motosan.
Kesamaan umpan balik dari kedua pembalap ini memudahkan para teknisi dalam mengembangkan motor agar lebih kompetitif di lintasan. Marquez sendiri menuturkan bahwa Ducati siap mendukung kebutuhan setiap pembalapnya, tetapi kesamaan evaluasi mempercepat proses penyempurnaan Desmosedici GP25.
Baca Juga : Detik-Detik Truk Canter Tersangkut di Median Jalan di Batanghari, Begini Kejadiannya!
Sementara itu, legenda MotoGP Valentino Rossi turut memberikan tiga tips penting bagi Bagnaia untuk mengalahkan rekan setimnya, Marc Marquez, di ajang MotoGP 2025. Menurut Rossi, yang selama kariernya memiliki rivalitas sengit dengan Marquez, Bagnaia harus lebih cermat dalam mengambil risiko saat bertarung dengan The Baby Alien.
"Ada hari di mana Anda harus menang, dan ada hari di mana yang terpenting adalah membawa pulang poin. Musim lalu, Bagnaia tidak melakukan hal itu dengan sempurna, kalau tidak, ia pasti meraih gelar juara dunia ketiganya," kata Rossi kepada Crash.
Pada musim 2024, Bagnaia kalah dari Jorge Martin dalam perebutan gelar juara dunia dengan selisih 10 poin, meski memiliki jumlah kemenangan Grand Prix lebih banyak. Konsistensi dalam meraih podium, terutama di Sprint Race, menjadi faktor utama yang membedakan keduanya.
Rossi juga menekankan pentingnya menjaga fokus dan tidak terpengaruh oleh perang psikologis yang kerap dimainkan Marquez.
Baca Juga : Pengadilan Tunda Sidang! Kasus Kekerasan Terhadap Wanita di Muaro Jambi Masih Gantung
"Jangan terjebak dalam permainan pikiran. Jangan biarkan diri Anda dikendalikan oleh rekan setim Anda," tambahnya.
Nasihat terakhir dari The Doctor adalah agar Bagnaia menikmati duel di lintasan dan berani mencoba hal-hal mustahil.
"Dalam duel, bersenang-senanglah dan cobalah sesuatu yang tidak terbayangkan sebelumnya," ujar Rossi.
Sebagai salah satu pembalap paling berpengalaman, Rossi memahami betul arti rivalitas dalam MotoGP. Ia pernah bersaing ketat dengan Sete Gibernau, Max Biaggi, Jorge Lorenzo, hingga Casey Stoner. Meski rivalitas di lintasan kerap penuh ketegangan, ia mengakui bahwa rasa hormat terhadap lawan tetap terjaga setelah karier balap usai.