Rizal Taufikurahman, Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan Indef, pemotongan di sektor vital dapat menurunkan daya beli masyarakat dan menghambat pembangunan infrastruktur yang selama ini menjadi motor pertumbuhan.
Baca Juga: Resmi! Sekolah Terakreditasi Bisa Cetak Ijazah Sendiri, Begini Mekanismenya
"Jika konsumsi domestik menurun, otomatis pertumbuhan ekonomi akan melambat. Oleh karena itu, diperlukan langkah inovatif untuk menjaga keseimbangan ini," ujar Rizal.
Di tengah tantangan tersebut, BGN memanfaatkan momentum ini untuk berinovasi. Kolaborasi dengan perusahaan rintisan di sektor teknologi kesehatan menjadi salah satu terobosan.
Rencananya, aplikasi berbasis data akan digunakan untuk memantau distribusi gizi di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, dapur komunitas di daerah akan dioptimalkan melalui kemitraan dengan organisasi sosial.
Baca Juga: 6 Fakta Mengejutkan di Balik Penyegelan Helen’s Play Mart Jambi, Nomor 5 Paling Parah!Pemangkasan anggaran ini tidak hanya menjadi strategi internal, melainkan juga langkah adaptasi menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Dengan menyesuaikan struktur anggaran, pemerintah berharap dapat menjaga daya saing Indonesia di kancah internasional.
Pemangkasan anggaran MBG merupakan bagian dari kebijakan fiskal yang lebih luas untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Dengan penerapan prinsip dan pemanfaatan teknologi modern, diharapkan program ini tetap dapat berjalan optimal, menjaga gizi masyarakat, dan merangsang pertumbuhan ekonomi di masa depan.