4. Italia
Italia memiliki sejarah panjang dalam meromantisasi hubungan asmara, baik dalam seni, sastra, maupun budaya pop. Hal ini diduga berperan dalam tingginya tingkat perselingkuhan, dengan banyak wanita yang mengaku pernah terlibat dalam hubungan di luar pernikahan.
5. Prancis
Baca Juga: Telisik Penyebab Kecelakaan Maut Truk vs 6 Kendaraan di GT Ciawi, Begini Soal Pelanggaran Daya Angkut Kendaraan di TKP
Sebagai negara yang terkenal dengan citra romantisnya, Prancis juga memiliki toleransi yang lebih tinggi terhadap hubungan di luar pernikahan. Survei menunjukkan bahwa persentase wanita yang mengaku berselingkuh cukup signifikan, didorong oleh norma sosial yang lebih longgar terhadap komitmen dalam hubungan.
6. Norwegia
Norwegia dikenal memiliki pandangan yang sangat terbuka terhadap seksualitas dan kebebasan individu. Sikap masyarakat yang lebih permisif terhadap hubungan non-monogami menjadi salah satu alasan mengapa tingkat perselingkuhan di negara ini lebih tinggi dibandingkan negara lainnya.
7. Belgia
Baca Juga: Duel Sengit Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-20, Intip Banding Harga Pasar Para Pemain dari Penjaga Gawang hingga Juru Gedor Pertahanan
Di Belgia, monogami tidak selalu dianggap sebagai satu-satunya norma dalam sebuah hubungan. Studi menunjukkan bahwa tingkat perselingkuhan di kalangan wanita cukup tinggi, dengan banyak dari mereka yang merasa bebas untuk mengeksplorasi hubungan lain di luar pasangan tetapnya.
8. Spanyol
Budaya Spanyol yang ekspresif dalam mengekspresikan cinta dan gairah turut memengaruhi cara pandang terhadap kesetiaan. Banyak wanita di negara ini yang mengaku telah berselingkuh, sejalan dengan norma sosial yang lebih fleksibel terkait komitmen dalam hubungan asmara.