Metronews

Pabowo Larang Dapur MBG Menggunakan Minyak Goreng Berulang Kali, Ada Bahaya Serius yang Mengancam Kesehatan

0

0

matajambi |

Rabu, 19 Feb 2025 21:47 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Caption Gambar

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung
Baca Juga: Agnez Mo Digugat Soal Hak Cipta Lagu 'Bilang Saja', Benarkah Harus Bayar Rp 1,5 Miliar?

Minyak yang telah digunakan berkali-kali dapat menghasilkan radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh. Jika masuk ke dalam tubuh, radikal bebas ini bisa menyerang sel sehat, merusak jaringan lemak, DNA, serta protein dalam tubuh. Akibatnya, risiko penyakit kronis seperti kanker dan gangguan saraf bisa meningkat.

2. Obesitas dan Penyakit Jantung

Minyak jelantah mengandung kadar lemak trans yang tinggi, yang dapat meningkatkan jumlah kalori dalam makanan. Konsumsi makanan yang digoreng dengan minyak bekas secara berlebihan dapat menyebabkan obesitas dan meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah, yang pada akhirnya berisiko menyebabkan penyakit jantung.

3. Risiko Infeksi Bakteri

Minyak jelantah juga bisa menjadi media berkembangnya bakteri berbahaya, seperti Clostridium botulinum, yang bisa menyebabkan botulisme—infeksi serius yang menyerang sistem saraf manusia.

4. Penyakit Degeneratif

Minyak yang telah digunakan berulang kali mengandung senyawa aldehid yang dapat berubah menjadi zat karsinogen dalam tubuh manusia. Zat ini berpotensi memicu berbagai penyakit degeneratif, seperti Alzheimer, Parkinson, dan penyakit jantung.

Baca Juga: Mau HP 5G Premium Harga Terjangkau? Moto G45 Jawabannya! Cek Spesifikasinya!

Presiden Prabowo menegaskan pentingnya pengelolaan dapur yang bersih dan bebas dari praktik curang dalam Program Makan Bergizi Gratis. Salah satu aspek utama yang menjadi perhatiannya adalah penggunaan minyak goreng yang harus selalu dalam kondisi baik dan tidak dipakai berulang kali.

Dengan jumlah penerima manfaat yang terus meningkat, program ini diharapkan dapat berjalan optimal tanpa adanya penyimpangan yang berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, pengawasan ketat terhadap kualitas makanan dan bahan baku yang digunakan menjadi kunci utama dalam keberhasilan program ini.

 

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER