MATAJAMBI .COM - Awal bulan ini, dunia pendakian kembali berduka setelah dua pendaki wanita mengalami kejadian tragis di Puncak Carstensz Pyramid, Papua, pada Sabtu, 1 Maret 2025. Kabar ini menjadi perbincangan hangat di media sosial, terutama di kalangan pecinta alam dan komunitas pendaki.
Dua pendaki yang dimaksud adalah Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono, dua perempuan tangguh yang dikenal aktif dalam berbagai ekspedisi gunung. Mereka dikabarkan mengalami hipotermia dalam perjalanan turun dari puncak setelah cuaca ekstrem melanda kawasan tersebut.
Rekan sesama pendaki, Canro Simarmata, mengungkapkan bahwa Lilie sempat mengirimkan pesan terakhir melalui WhatsApp sebelum insiden terjadi.
Percakapan ini kemudian dibagikan oleh Canro melalui akun Instagram pribadinya, @canro.simarmta, sebagai bentuk penghormatan kepada sahabatnya.
Baca Juga: Rumah Komika Apos Hutagaol Terendam Banjir! 'Kalau Besok Belum Surut, Saya Ternak Lele'
Dalam unggahannya, Canro mengenang bagaimana Lilie dikenal sebagai ‘Mamak Pendaki’ di komunitas pecinta alam.
Ia juga membagikan video momen terakhir saat mengantar Lilie ke Bandara Soekarno-Hatta sebelum berangkat ke Timika. Dalam rekaman tersebut, Lilie tampak ceria, melambaikan tangan dan tersenyum, tanpa menyadari bahwa itu akan menjadi perpisahan terakhir mereka.
“Siapa yang menyangka, lambaian tanganmu di bandara itu adalah momen terakhir kita bersama, Mak,” tulis Canro dalam captionnya.
Selain video, Canro juga mengunggah tangkapan layar percakapan terakhir mereka. Lilie mengirimkan pesan dengan nada optimis, “Yang penting selamat dulu ya.” Canro membalasnya dengan harapan agar Lilie berhasil menyelesaikan ekspedisinya dengan selamat.
Baca Juga: Gubernur Hadiri Pisah Sambut Pj Bupati dan Bupati Terpilih Muaro Jambi, Ini Pesannya!
Namun, tak lama setelah itu, Lilie mengirimkan pesan perpisahan tanpa disadari, “Mak tidur dulu ya.” Kini, bagi Canro, kalimat itu memiliki arti yang lebih mendalam.
“Saat itu aku tak sadar, kata-kata itu bukan sekadar ucapan biasa. Itu perpisahanmu. MAK TIDUR SELAMANYA. Rasanya sesak... setiap kali melihat ponsel, air mataku tak terbendung,” ungkapnya.
Tim penyelamat akhirnya berhasil mengevakuasi jenazah Lilie dan Elsa setelah perjuangan panjang menghadapi medan yang sulit serta cuaca ekstrem. Proses evakuasi memakan waktu lebih dari 24 jam karena kondisi jalur yang terjal dan minimnya akses komunikasi di kawasan tersebut.