Hukum

Mengejutkan! Helen Disebut sebagai Orang Nomor 1 dalam Jaringan Narkotika Jambi, Ini Bukti Keterlibatannya

0

0

matajambi |

Selasa, 11 Mar 2025 23:44 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Caption Gambar

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

"Tidak hanya mengungkap peran orang-orang di atasnya, terdakwa juga menjelaskan bagaimana proses distribusi narkotika, metode transfer hasil penjualan, serta mekanisme kerja jaringan ini," tambahnya.

Salah satu bukti kuat lainnya adalah rekaman video call yang menunjukkan Helen memberikan instruksi kepada Arifani terkait transaksi sabu. Arifani mengaku awalnya merasa terancam untuk menyebutkan nama Helen dan Diding karena adanya ancaman langsung terhadap dirinya.

Baca Juga: Terbongkar! Begini Kronologi Sadis Pembunuhan Bayi oleh Ayah Kandung Seorang Polisi

Sebagai bagian dari perlindungan yang diberikan, LPSK merekomendasikan kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) agar mempertimbangkan pengurangan pidana bagi Arifani. Rekomendasi ini berdasarkan kontribusinya dalam membongkar jaringan narkotika yang lebih besar di Jambi.

Namun, LPSK menegaskan bahwa agar pengurangan hukuman dapat diberikan, Arifani harus memenuhi sejumlah syarat, termasuk mengembalikan aset hasil tindak kejahatan.

"Hingga saat ini, pengembalian aset tersebut masih belum jelas," ujar Susilaningtias dalam sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Dominggus Silaban, didampingi hakim anggota Otto Edwin dan Muhammad Deny Firdaus.

Sidang ini semakin menyorot kompleksitas jaringan narkotika di Jambi serta ancaman yang dihadapi para saksi dan terdakwa yang bersedia bekerja sama dalam membongkar sindikat ini. Keputusan akhir terkait status Justice Collaborator bagi Arifani masih akan bergantung pada evaluasi lebih lanjut dari LPSK, kepolisian, dan kejaksaan.

 

Sumber :

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER