MATAJAMBI.COM - Bau badan sering kali menjadi masalah yang mengganggu kepercayaan diri dan kenyamanan orang-orang di sekitar.
Namun uniknya, sebagian besar masyarakat Korea Selatan dan Jepang nyaris tidak menghadapi persoalan ini. Fenomena ini tak hanya menjadi sorotan warganet, tapi juga menarik perhatian dunia medis karena berkaitan erat dengan faktor genetik yang unik.
Banyak dari warga Korea Selatan dan Jepang ternyata memiliki varian genetik langka bernama ABCC11, yang membuat tubuh mereka tidak menghasilkan bau badan seperti kebanyakan orang.
Gen inilah yang memengaruhi jenis dan jumlah keringat yang dihasilkan oleh tubuh, terutama dari kelenjar apokrin, yang biasanya menjadi sumber bau badan ketika keringat bercampur dengan bakteri di kulit.
Baca Juga: Viral Abu Janda Dikabarkan Jadi Komisaris JMTO, Begini Klarifikasi Resmi Jasa Marga
Menurut studi ilmiah yang dipublikasikan dalam Journal of Investigative Dermatology, sekitar 80 hingga 95 persen populasi di Korea Selatan dan Jepang membawa varian gen ABCC11 yang tidak aktif. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lain seperti Eropa atau Afrika, yang hanya sekitar 2-3 persen populasinya memiliki gen serupa.
Ini menjadikan masyarakat Asia Timur, khususnya Korea dan Jepang, sebagai salah satu kelompok paling beruntung karena hampir tidak memerlukan deodoran dalam kehidupan sehari-hari.
Penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of Bristol di Inggris, yang melibatkan lebih dari 6.000 perempuan dalam studi “Children of the 90s”, juga mendukung temuan ini.
Dari jumlah tersebut, hanya sekitar dua persen yang memiliki gen ABCC11 tidak aktif—dan mayoritas dari mereka adalah orang Asia Timur. Menariknya, meskipun tidak memiliki bau badan, sebagian besar dari mereka tetap menggunakan deodoran karena pengaruh norma sosial dan kebiasaan.
Baca Juga: Awas Lelah Saat Arus Balik Lebaran 2025! Ini Saran Menkes Soal Durasi Istirahat Supir agar Selamat sampai Tujuan
Dr. Santiago Rodriguez, salah satu peneliti yang terlibat dalam studi ini, menyatakan bahwa indikator lain dari keberadaan gen ABCC11 adalah jenis kotoran telinga.
Mereka yang memiliki gen ini umumnya memiliki kotoran telinga kering, bukan yang lengket atau basah. Hubungan ini menjadi salah satu cara sederhana yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan gen anti-bau badan tanpa tes laboratorium kompleks.
Dari segi biologis, tubuh manusia memiliki dua jenis kelenjar keringat utama: ekrin dan apokrin. Kelenjar ekrin mengeluarkan keringat ringan tanpa bau, sementara kelenjar apokrin mengeluarkan zat lebih kental yang menjadi sumber bau ketika terurai oleh bakteri.
Pada orang dengan gen ABCC11 tidak aktif, kelenjar apokrin cenderung tidak aktif atau sangat terbatas produksinya, sehingga risiko munculnya bau ketiak jauh lebih kecil.
Baca Juga: Pacarmu Terlihat Jauh? Ini 5 Cara Atasi Perasaan Tidak Aman dalam Hubungan