MUARA TEBO, MATAJAMBI.COM – Deretan rumah dinas yang diperuntukkan bagi pejabat eselon II di Kabupaten Tebo kini terlihat memprihatinkan. Bangunan yang terletak di kawasan KM 4 itu tampak tidak terurus, dengan kondisi fisik yang memprihatinkan karena sudah lama tidak dihuni.
Pantauan langsung di lapangan menunjukkan banyak rumah yang dipenuhi semak belukar.
Beberapa dinding bangunan bahkan tertutup rumput liar yang tumbuh liar. Tak hanya itu, atap dan plafon sejumlah rumah tampak rusak berat akibat termakan usia dan tidak adanya aktivitas penghuni selama bertahun-tahun.
Hanya segelintir rumah yang masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan, terlihat dari keberadaan kendaraan dinas dan pribadi yang terparkir di halaman rumah tersebut.
Baca Juga: DPRD Kota Jambi Gelar Rapat Paripurna Penyampaian Pertanggungjawaban LKPJ Wali Kota Jambi Tahun Anggaran 2024
Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tebo pun bergerak cepat. Wakil Bupati Tebo, Nazar Efendi, mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan pendataan ulang terhadap seluruh rumah dinas di kawasan tersebut.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya untuk menertibkan aset dan memastikan pengelolaan rumah dinas ke depan menjadi lebih terstruktur.
"Kita tidak bisa membiarkan bangunan dibiarkan terbengkalai. Jika ini terus terjadi, bukan hanya merugikan secara aset, tapi juga berisiko roboh dan membahayakan lingkungan sekitar," kata Nazar saat diwawancarai pada Kamis 24 April 2025.
Menurutnya, rumah dinas di KM 4 awalnya dibangun untuk menampung pejabat eselon II yang berasal dari luar daerah agar mereka memiliki tempat tinggal selama bertugas di Tebo. Namun kini, kebanyakan pejabat sudah menetap di Tebo dan memiliki rumah pribadi, sehingga fasilitas rumah dinas ini menjadi terbengkalai.
Baca Juga: Hari Otonomi Daerah ke-29 di Batanghari, Pemkab Tegaskan Komitmen Perangi Judi Online dan Narkoba
"Di kawasan itu ada sekitar 19 rumah dinas. Tiga rumah di bagian depan saat ini tidak berpenghuni, sementara sebagian rumah di belakang digunakan oleh beberapa tenaga medis," lanjut Nazar.
Menariknya, sejumlah dokter yang bertugas di RSUD Sultan Thaha Saifuddin (STS) Tebo sementara ini diizinkan menempati rumah dinas KM 4 karena rumah dinas khusus tenaga medis di belakang RSUD belum tersedia.
“Kami beri toleransi untuk itu, sebab rumah dinas khusus dokter memang belum dibangun. Ini bentuk dukungan kita untuk memastikan tenaga kesehatan tetap bisa tinggal dekat dengan tempat kerja,” jelas Nazar.