Susiwijono menambahkan bahwa program ini diharapkan dapat mendorong konsumsi rumah tangga, yang selama ini menjadi motor utama penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 mencapai 5 persen, naik dari 4,87 persen pada kuartal sebelumnya.
Meski telah diumumkan, Airlangga belum menjabarkan detail teknis soal cara penerapan diskon tarif listrik tersebut. Pemerintah masih merampungkan aturan pelaksana serta menghitung kebutuhan anggaran yang akan dialokasikan untuk program ini.
Namun satu hal yang pasti, bantuan ini akan menjadi angin segar bagi jutaan keluarga Indonesia, khususnya yang berada dalam golongan daya rendah, untuk menghemat pengeluaran rumah tangga di tengah biaya hidup yang terus meningkat.