Metronews

Lebih dari 10 Tahun Gelap Gulita, Kades Tanjung Lebar Nekat Hadang Menteri di Jakarta Demi Listrik untuk Warganya

0

0

matajambi |

Rabu, 11 Jun 2025 09:19 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Caption Gambar

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung



JAKARTA, MATAJAMBI.COM – Harapan tak pernah padam bagi Endang Lestari, Kepala Desa Tanjung Lebar, Kabupaten Muaro Jambi. Dengan penuh keberanian, ia menghadang Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Yandri Susanto, di Jakarta hanya untuk menyuarakan satu hal desanya sudah lebih dari satu dekade hidup tanpa listrik.

Aksi Endang terekam dalam video berdurasi 44 detik yang kini viral di kalangan jurnalis dan pegiat sosial. Ia terlihat berdiri di pinggir jalan, menanti rombongan menteri lewat, sambil mengangkat selembar kertas bertuliskan.

“Tolong Pak, Desa Tanjung Lebar 10+ Tahun Tanpa Listrik.”

Respons Menteri Yandri pun tak mengecewakan. Dengan sikap ramah, ia langsung menghampiri dan menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan persoalan tersebut melalui kerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Juga: Satresnarkoba Batang Hari Tangkap Bandar Narkoba, Dua DPO Masih Dikejar!

“Oh belum ada listrik ya? Saya akan segera menandatangani MoU dengan Menteri ESDM. Kita harus tuntaskan,” ujar Yandri kepada Endang.

Yandri juga mengakui bahwa permasalahan desa tanpa listrik masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi negara. Ia bahkan menceritakan bahwa kampung halamannya sendiri dulu pernah hidup tanpa listrik selama lebih dari 40 tahun.

“Masih ada sekitar 3.000 desa yang belum menikmati listrik. Saya sendiri berasal dari desa tertinggal. Dulu kami juga bertahun-tahun hidup dalam kegelapan,” tambahnya.

Persoalan ini mencuat setelah laporan media mengungkap kondisi Dusun Sungai Beruang, bagian dari Desa Tanjung Lebar, Kecamatan Bahar Selatan. Sekitar 133 kepala keluarga (KK) di sana hingga kini belum tersentuh jaringan listrik.

Baca Juga: Lawan Jepang! Indonesia Bisa Tembus Ranking 110 FIFA, Ini Skenarionya

Tak hanya rumah-rumah warga, fasilitas umum seperti puskesmas, sekolah, masjid, musholla, dan posyandu pun masih bergantung pada lilin atau genset.

Endang berharap pemerintah pusat dan pihak PLN segera turun tangan mengatasi krisis ini. Menurutnya, kehadiran listrik bukan hanya soal penerangan, tapi menyangkut masa depan generasi desa.

“Dengan adanya listrik, kualitas hidup masyarakat bisa meningkat. Anak-anak bisa belajar lebih baik, produktivitas warga naik, dan risiko kriminalitas di malam hari bisa ditekan,” tutupnya dengan penuh harap.

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER