Metronews

Apakah Burung Garuda Itu Nyata? Ini Fakta Mengejutkan tentang Tunggangan Dewa Wisnu yang Jadi Lambang Negara!

0

0

matajambi |

Minggu, 01 Jun 2025 19:27 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Caption Gambar

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

MATAJAMBI.COM - Setiap tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila, momen penting yang menjadi fondasi ideologis negara.

Peringatan ini bukan hanya seremonial semata, melainkan juga momentum refleksi atas nilai-nilai luhur yang terkandung dalam lima sila yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.

Meski kerap diasosiasikan dengan teks dan pidato Bung Karno di tahun 1945, Pancasila juga memiliki representasi visual yang kuat burung Garuda, sang lambang negara.

Namun, tahukah Anda bahwa pemilihan Garuda sebagai simbol negara tak serta-merta muncul begitu saja? Ia lahir dari proses panjang yang penuh pertimbangan historis, filosofis, hingga spiritual.

Baca Juga: Sadis! Mantan Suami Nekat Siram Air Keras ke Mantan Istri dan Kekasih Barunya, Begini Kronologinya

Garuda bukanlah burung biasa. Dalam lintas kepercayaan, ia dikenal sebagai makhluk mitologis suci yang mewakili kekuatan, kecepatan, dan kejernihan pikiran.

Dalam ajaran Hindu, Garuda adalah kendaraan setia Dewa Wisnu, sedangkan dalam tradisi Buddha, Garuda digambarkan sebagai makhluk bersayap raksasa yang menaklukkan naga.

Kisah Garuda banyak ditemukan dalam epos-epos besar seperti Mahabharata dan Purana, menunjukkan betapa penting posisinya dalam peradaban Asia kuno.

Dalam konteks Indonesia, Garuda seringkali dikaitkan dengan elang Jawa (Nisaetus bartelsi), satwa endemik langka yang memiliki karakter gagah dan tajam layaknya tokoh mitologis tersebut. Elang Jawa bahkan telah ditetapkan sebagai satwa nasional Indonesia.

Baca Juga: Tanpa Ampun! PSG Gilas Inter 5-0 di Final Liga Champions 2025, Gelar Pertama Sepanjang Masa!

Garuda menggambarkan lima sila Pancasila dalam bentuk perisai di dadanya. Masing-masing sila diwakili oleh simbol bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, dan padi kapas yang seluruhnya mencerminkan keutuhan ideologi bangsa.

Gagasan menjadikan Garuda sebagai lambang negara datang dari Sultan Hamid II, seorang tokoh asal Kalimantan Barat yang juga menjabat sebagai menteri negara pada awal kemerdekaan. Desain awal lambang negara sempat mengalami perdebatan, terutama terkait unsur budaya lokal dan makna simbolik.

Setelah melalui revisi demi revisi, burung Garuda akhirnya resmi ditetapkan sebagai lambang negara pada 15 Februari 1950, di masa pemerintahan Presiden Soekarno.

Penetapan ini menjadi titik penting karena menyatukan berbagai unsur filosofis dan nasionalistik dalam satu simbol yang kini dikenal luas di seluruh penjuru dunia.

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER